Stok Beras di Bandung Dijamin Aman tapi Harga Mulai Merangkak Naik, Cuaca Jadi Pemicu

Harga beras medium mengalami sedikit kenaikan yang dipicu faktor cuaca tak menentu, sehingga kondisi ini menyebabkan hasil panen kurang maksimal

Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
CEK STOK BERAS - Petugas dari Pemkot Bandung saat mengecek beras di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Kamis (31/7/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Stok beras di pasar tradisional yang ada di Kota Bandung hingga saat ini dipastikan masih aman, tetapi untuk harganya mulai merangkat naik akibat dipicu berbagai macam faktor.

Hal tersebut dipastikan setelah jajaran Pemkot Bandung memantau ke sejumlah pasar yakni, Pasar Sederhana, Pasar Kosambi, Yogya Retail Jalan Sunda, Supermarket di Bandung Indah Plaza, dan Gudang Bulog.

"Alhamdulillah, hasil monitoring menunjukkan stok ketersediaan beras di Kota Bandung aman," ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, Kamis (31/7/2025).

Hanya saja, untuk harga beras medium mengalami sedikit kenaikan yang dipicu faktor cuaca tak menentu, sehingga kondisi ini menyebabkan hasil panen ditingkat petani kurang maksimal.

Baca juga: 1.421 Ton Beras Digelontorkan untuk Warga Purwakarta, Penerima Dapat 20 kg

"Memang ada sedikit kenaikan harga, tapi masih dalam batas normal. Untuk beras SPHP, alhamdulillah sudah tersedia di pasar tradisional, seperti di Pasar Sederhana," ucapnya.

Sementara Kepala Bulog Cabang Kota Bandung, Ashville Nusa Panata mengatakan, meski stok beras di Kota Bandung tetap aman, pihaknya terus menyalurkan beras SPHP ke berbagai titik di Kota Bandung.

"Kami sudah menyalurkan beras SPHP ke lima pasar pencatatan BPS, termasuk Pasar Sederhana dan Pasar Gedebage. Untuk Pasar Jaringin dan Pasar Kosambi, proses verifikasi masih berjalan. Hingga kemarin, kami sudah menggelontorkan sekitar 20 ton beras SPHP," kata Ashville.

Ia mengatakan, stok beras di Bulog hingga saat masih melimpah, bahkan untuk wilayah Bandung Raya, ketersedian beras mencapai 35.000 ton, sehingga jumlah ini diprediksi cukup untuk kebutuhan 6 bulan ke depan,

"Padahal ambang batas kebutuhan hanya 4 bulan. Selama harga masih tinggi, kami akan terus menggelontorkan beras melalui operasi pasar," ujarnya.

Seorang pedagang Pasar Kosambi, Rahmat Kurnia (52 tahun) mengatakan, harga beras jenis premium dan medium sudah mengalami kenaikan sejak satu bulan yang lalu dari mulai Rp 200 hingga Rp 1.000.

Baca juga: Bupati Eman Pastikan Tak Ada Beras Oplosan di Majalengka, Harga Beras Naik Bukan Karena Langka

"Jadi kalau untuk harga beras sekarang yang paling murah Rp 14 ribu untuk kualitas medium. Sedangkan beras premium sekarang paling murah Rp 18 ribu," kata Rahmat.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved