Vendor Ungkap Kronologi Kasus Dugaan Penipuan Berujung Utang Oleh BUMD Pemkab Bandung PT BDS
Pihak PT BDS sebelumnya telah memberikan klarifikasi bahwa masalah ini merupakan murni persoalan utang-piutang dalam kerja sama bisnis.
Penulis: Adi Ramadhan Pratama | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kasus gagal bayar utang piutang yang melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bandung, PT Bandung Daya Sentosa (BDS), terus menuai sorotan.
Permasalahan tersebut bermula dari kerja sama pengadaan daging ayam boneless (BLD) antara PT BDS dengan sejumlah perusahaan penyedia, yang diduga berujung pada tunggakan pembayaran bernilai besar.
Pihak PT BDS, sebelumnya telah memberikan klarifikasi bahwa masalah ini merupakan murni persoalan utang-piutang dalam kerja sama bisnis yang melibatkan pihak lainnya, yakni PT Cahaya Frozen Raya (CFR).
PT BDS menyebut keterlambatan pembayaran dari PT CFR menjadi penyebab mereka, belum bisa melunasi utang kepada para vendor. Adapun nilai utang PT BDS kepada para vendor mencapai Rp105 miliar.
Namun dari sisi para vendor, sejumlah pengusaha menyuarakan hal berbeda dari keterangan PT BDS. Mereka merasa menjadi korban, bahkan menduga ada unsur penipuan dalam kerja sama yang dijalankan.
Baca juga: Pengamat Soroti Kisruh PT BDS yang Seret Bupati, Peran Inspektorat Turut Dipertanyakan
Salah satu suara keras datang dari CEO CV Indofarm, Deded Aprila.
Deded mengaku bahwa sebagai salah satu vendor dari kerja sama dengan PT BDS dan mengklaim sebagai 'korban' dengan nominal terbesar hingga puluhan miliar.
"Terdapat 19 perusahaan yang menjadi korban. Saya kena tipu paling besar, sebesar Rp33 miliar. Mereka (PT BDS) menyebut kami para vendor. Akan tetapi, bagi kami, 19 perusahaan itu korban," ujarnya saat dihubungi via telfon pada Selasa (29/7/2025).
Deded menjelaskan awal mula kerja sama itu terjadi setelah dirinya dikenalkan pada seseorang yang mengaku memiliki kedekatan dengan Bupati Bandung.
Saat itu Deded ditawarkan peluang bisnis dengan bentuk suplai ayam dalam jumlah besar.
"Saya simpulkan (orang yang dikenalkan) kerabat dekat bupati, lalu biasa nanya-nanya ngobrolin bisnis dan saya sampaikan, salah satu bidang usaha perusahaan saya itu yaitu di pangan. Kami juga suplai bahan-bahan pangan," katanya.
Pada pembahasan itu, kata Deded, pihaknya diminta untuk menyiapkan daging ayam sebanyak 500 ton per minggu.
Baca juga: Seloroh Bek Versatile Persib Bandung Bisa Bermain di Semua Posisi: Saya Hanya Tak Bisa Jadi Kiper
Namun lantaran keterbatasan modal, Deded memulai pengiriman dalam jumlah terbatas. Deded menggambarkan bahwa nilai 100 ton ayam saja sudah hampir mencapai Rp4 miliar.
Deded pun dikenalkan orang yang diduga kerabat bupati tersebut dengan Direktur Umum (Dirut) PT BDS.
Tanggapi Penggeledahan Kantor PT BDS, Kuasa Hukum Minta Bukti Sitaan Dipakai dalam Sidang PKPU |
![]() |
---|
Pemkab Bandung Angkat Suara Soal Penggeledahan PT BDS Oleh Penyidik Kejaksaan Negeri |
![]() |
---|
Setelah Geledah Kantor PT BDS dan Rumah Dirut, Kejari Bale Bandung Akan Panggil Vendor |
![]() |
---|
Tak Hanya Geledah Kantor PT BDS, Kejari Bandung Juga Sikat Perusahan Rekanan hingga Rumah Dirut |
![]() |
---|
Geledah Kantor BUMD Bandung, Kejari Sita Dokumen hingga Perangkat Elektronik PT BDS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.