BPBD Kota Bandung Segera Lakukan Geotrack Petakan Titik Paling Rawan Gempa Sesar Lembang
Dalam geotrack tersebut, nantinya petugas BPBD Kota Bandung dan sejumlah praktisi akan menyusuri jalan yang masuk jalur Sesar Lembang
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung, segera melakukan geotrack untuk memetakan titik rawan gempa bumi akibat potensi keaktifan Sesar Lembang.
Geotrack biasanya mengacu pada teknologi atau sistem yang digunakan untuk melacak lokasi suatu objek, orang, atau kendaraan menggunakan teknologi seperti GPS, sehingga langkah mitigasi bisa dilakukan komprehensif.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, geotrack tersebut kemungkinan akan dilaksanakan mulai Agustus 2025 dengan melibatkan sejumlah praktisi.
Baca juga: PVMBG Kembali Ingatkan Potensi Keaktifan Sesar Lembang, Bisa Picu Gempa Bumi di Bandung Raya
"Kita akan mulai secepatnya, mudah-mudahan Agustus 2025 ini bisa segera dilaksanakan," ujarnya saat ditemui di Balai Kota Bandung, Rabu (30/7/2025).
Dalam geotrack tersebut, nantinya petugas BPBD Kota Bandung dan sejumlah praktisi akan menyusuri jalan yang masuk jalur Sesar Lembang, kemudian melewati lokasi-lokasi yang paling berpotensi terdampak.
"Itu sebagai langkah awal pemetaan mitigasi Sesar Lembang. Nanti teman-teman sudah mengidentifikasi kalau terjadi bencana, titik evakuasinya di mana, jalur evakuasinya lewat mana, itu nanti diidentifikasi," kata Didi.
Selain itu, pihaknya juga akan segera melalukan rapat teknis untuk membahas program-program yang akan dikolaborasikan dalam waktu dekat, agar upaya mitigasi bencana Sesar Lembang ini bisa benar-benar konkret.
"Intinya dalam segala hal, kolaborasi itu sangat penting pentahelix ya. Jadi mereka terlibat dalam pembangunan kembali lokasi yang terkena bencana. Kemudian pembangunan mentalnya, pemulihan mentalnya juga itu mereka terlibat," ucapnya.
Didi mengatakan, langkah-langkah tersebut nantinya akan dilakukan berseri termasuk geotrack, sehingga dengan begitu upaya mitigasi bisa dilaksanakan secara berkelanjutan.
"Geotrack itu nanti seperti pengenalan Sesar Lembang di lapangan. Kemudian kita mungkin bisa melihat itu sudah turun berapa puluh meter pergeserannya. Kita juga akan menelusuri lokasi-lokasi rentan bencananya," ujar Didi.
Baca juga: Bukti Sesar Lembang Masih Aktif dan Potensi Bahaya Gempa 6 Skala Magnitudo
Deni Nursani Resmi Jadi Anggota DPRD Kota Bandung Gantikan Yudi Cahyadi yang Terjerat Korupsi |
![]() |
---|
Segel Dapur MBG di Turangga Bandung Sudah Dibuka, Polisi Pastikan Tak Ada Kericuhan |
![]() |
---|
Harga Beras Premium di Kota Bandung Sudah Lebihi HET, Harga Beras Medium Turun Tipis |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Dapur MBG di Turangga Bandung Disegel Warga, Tak Ada Izin dan Timbulkan Bau Tak Sedap |
![]() |
---|
Tak Kantongi Perizinan, Satpol PP Segel Bangunan Restoran Dua Lantai di Sukajadi Bandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.