5 Siswa Sekolah Rakyat di Temanggung Kabur, Menteri Sosial: Kami Tak Bisa Memaksa
Dua di antaranya telah kembali, sementara tiga lainnya masih beradaptasi dan tetap dalam komunikasi dengan pihak sekolah dan orang tua.
TRIBUNJABAR.ID, TEMANGGUNG - Lima siswa sekolah rakyat Menengah Atas (SRMA) 16 di Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Jawa Tengah, telah kabur.
Dua sudah kembali, namun tiga dari lima dikabarkan menolak untuk kembali.
Sekolah Rakyat adalah program pendidikan yang digagas oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto, sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Sedangkan Temanggung adalah kota yang terletak di tengah-tengah Provinsi Jawa Tengah, di antara dua gunung berapi besar yang terkenal, yaitu Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Keberadaan dua gunung ini memberikan Temanggung lanskap yang didominasi oleh perbukitan dan pegunungan, serta tanah yang subur.
Kepala Sentra Terpadu Kartini Temanggung Dewi Suhartini mengatakan Siswa yang kabur meninggalkan sekolah ini semuanya laki-laki.
SRMA 16 ini memiliki 125 siswa dengan rincian 69 perempuan dan 56 laki-laki.
Tiga siswa kabur pada Jumat (18/7/2025) malam dan dua lainnya melarikan diri pada Senin (21/7/2025) siang.
"Tiga siswa keluar tengah malam, melompati pagar. Hanya membawa badan," ungkapnya dikutip dari Tribun Jogja
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan dari lima siswa yang sempat meninggalkan asrama di Sekolah Rakyat Temanggung, 2 di antaranya sudah kembali
Dua di antaranya telah kembali, sementara tiga lainnya masih beradaptasi dan tetap dalam komunikasi dengan pihak sekolah dan orang tua.
"Di belakang mereka (siswa yang pulang) masih banyak yang mengantre calon siswa lain untuk masuk. Maka itu, kami akan prioritaskan mereka yang siap menggantikan," kata Gus Ipul melalui keterangan tertulis, Jumat (25/7/2025).
Gus Ipul menegaskan bahwa proses penerimaan siswa dilakukan secara terbuka dan melibatkan persetujuan orang tua.
"Semua anak yang sekolah di Sekolah Rakyat sudah melalui dialog. Setelah orang tuanya menyetujui, barulah diteruskan ke bupati untuk diusulkan menjadi siswa Sekolah Rakyat. Jadi tidak ada yang dipaksa," kata Gus Ipul.
“Kalau anaknya tidak kerasan dan orang tuanya sepakat untuk tidak melanjutkan, tentu kami tidak bisa memaksa," tambahnya.
Ini Dia Penampakan Seragam untuk Sekolah Rakyat, Ada Tanda Pangkat dan Baret |
![]() |
---|
Kakak Hary Tanoe dan Staf Ahli Menteri Sosial Tersangka Korupsi Bansos Beras, Rugikan Negara Rp200 M |
![]() |
---|
Kakak Hary Tanoesoedibjo dan Staf Ahli Mensos Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Dicekal ke Luar Negeri |
![]() |
---|
Penerima Bansos Diperbarui Tiap 3 Bulan via DTSEN, Ini Cara Cek Statusnya Lewat HP |
![]() |
---|
Mensos Soroti Kebersihan Toilet Sekolah Rakyat di Cirebon, Kepsek Sebut karena Kebiasaan Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.