Pernikahan Wabup Garut Putri Karlina

Wabup Garut Putri Karlina Resmi Jadi Menantu Dedi Mulyadi, Ungkap Rasa Haru Dipersunting Maula Akbar

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, resmi memiliki menantu. Anak sulungnya, Maula Akbar resmi mempersunting Wakil Bupati Garut, Putri Karlina.

|
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Giri
Instagram @putri.karlina14.
TUNJUKKAN CINCIN - Maula Akbar dan Putri Karlina menunjukkan cincin kawin yang tersemat di jari mereka setelah prosesi akad nikah dilaksanakan di Gedung Pendopo Garut, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (16/7/2025). 

"Setiap lantunan doa terpanjat dari hati, memohon keridhoan-Nya agar langkah awal kami menuju bahtera rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warrahmah senantiasa dilimpahi keberkahan," lanjut dia.

Ia juga memohon doa untuk kelancaran dan kebahagiaan hari bersejarahnya. Putri Karlina menuliskan harapannya agar setiap langkah awal membangun rumah tangga senantiasa dilimpahi keberkahan.

Prosesi pernikahan berjalan khidmat, hanya tamu undangan keluarga yang bisa menyaksikan momen sakral di Gedung Pendopo yang jadi tempat janji suci mereka.

Resepsi pernikahan dilanjutkan pukul 19.30 hingga 22.30 WIB. Tercatat ada 2.500 tamu undangan yang hadir. 

Mereka harus mengantre untuk bisa bersalaman dengan kedua mempelai. Antrean masuk bahkan mengular hingga lapangan alun-alun yang berjarak sekira 100 meter dari panggung resepsi.

Baca juga: Putri Karlina Terharu Jadi Istri Maula Akbar Anak Dedi Mulyadi: Detik-detik Ijab Kabul Getarkan Jiwa

Sebelumnya, Putri Karlina mengaku mengubah konsep pernikahannya dengan Maula Akbar, anak Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi. Semula, dia merencanakan pernikahan itu akan dilaksanakan secara sederhana di Kantor Urusan Agama (KUA). 

Namun, rencana itu berubah atas permintaan orang tua dan semangat untuk menjadikan momen bahagianya sebagai ajang berdampak positif bagi masyarakat. Maka, konsep tersebut pun berubah menjadi pesta rakyat yang tetap mengangkat kearifan lokal Garut.

"Tadinya saya dan calon suami mengajukan ke orang tua untuk menikah di KUA saja. Kami ingin menikah sebagai ibadah, tanpa kompleksitas besar. Tapi mungkin karena orang tua merasa masih mampu dan ingin memberikan yang terbaik, akhirnya dipestakan," kata Putri dalam wawancara eksklusif bersama Tribunjabar.id, Minggu (13/7/2025).

Putri mengatakan, kompleksitas pernikahan seorang pejabat, apalagi setelah kontestasi politik bisa berkali lipat dibanding masyarakat biasa. 

Banyak mantan tim kampanye dan simpatisan yang harus diakomodasi. Namun begitu, ia dan keluarga berusaha menyusun acara pernikahan yang tetap memiliki dampak sosial dan ekonomi bagi warga Garut.

"Kami pastikan produk unggulan Garut digunakan. Misalnya, dekorasi kami dominan menggunakan bambu dari Selaawi. Itu kami kolaborasikan dengan seniman bambu lokal, meski tetap dipandu dekorator utama dari Jakarta," jelas Putri. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved