Strategi Marketing Berbasis Data Jadi Kunci untuk Menjawab Tantangan Daya Beli yang Melemah
Memasuki paruh kedua tahun 2025, tanda-tanda perlambatan ekonomi di Indonesia semakin terlihat jelas, salah satunya daya beli menurun.
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Kemal Setia Permana
freepik via kompas.com
ANALISA ANNA LESCHUK - Foto ilustrasi marketing. Anna Leshchuk, Founder BreamsResearch, sebuah agensi riset pasar, mengatakan bahwa memasuki paruh kedua tahun 2025, tanda-tanda perlambatan ekonomi di Indonesia semakin terlihat jelas, pengeluaran konsumen terus menurun dan daya beli masyarakat semakin tertekan. Di situasi ini, banyak perusahaa harus memikirkan ulang strategi pemasaran mereka. Sementara mengandalkan intuisi atau cara lama tidak lagi cukup.
Agensi ini telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan dari berbagai sektor seperti barang konsumsi, teknologi, hingga gaya hidup, dan menggabungkan metode survei tradisional dengan social listening, analisis sentimen, dan juga etnografi digital.
“Seiring dengan ekonomi Indonesia yang sedang beradaptasi, kemampuan membaca konsumen dengan tepat dan penuh empati akan menjadi keunggulan yang sangat penting,”
“Bukan tentang siapa yang paling banyak bicara, tapi siapa yang paling peka terhadap apa yang dibutuhkan pasar,” kata mentor di Founder Institute Jepang, Korea, Vietnam, dan NIC Islamabad. (*)
Berita Terkait
Baca Juga
Banyak Kios Gulung Tikar di Pasar Andir Trade Mal Bandung, Pedagang Keluhkan Sepi Pembeli |
![]() |
---|
Branding Teh Indonesia Diangkat ke Pentas Dunia, Logo Jatayu Indonesia Resmi DIluncurkan |
![]() |
---|
Gaya Maia Estianty Respons Ocehan Ahmad Dhani soal Masa Lalu, Pilih Diam Anggap Marketing Gratis |
![]() |
---|
Telkom Regional II Beri Pelatihan Digital Marketing bagi UKM |
![]() |
---|
Telkom Regional 2 Berikan Pelatihan Digital Marketing untuk Siswa SMK Telekomunikasi Telesandi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.