Dedi Mulyadi Berduka untuk Korban Longsor Sekeluarga di Garut, Sang Gubernur Rela Aksinya Dibully

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turut berduka untuk korban longsor di Garut yang menimpa satu keluarga. Singgung kebijakannya yang diserang

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Instagram Dedi Mulyadi/dok Pemdes Girimukti
DEDI MULYADI BERDUKA - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (kanan) menyampaikan ucapan duka atas meninggalnya satu keluarga yang menjadi korban bencana longsor di Garut. Satu keluarga tewas dalam tragedi longsor (kiri) di Kampung Kiararambai, Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (25/6/2025) pukul 19.00 WIB. 

Lalu, Dedi Mulyadi mencontohkan kebijakannya yang menutup tambang, kebijakan alih fungsi lahan dan mengajak warga untuk menanam pohon.

“Mengelola dengan baik melakukan upaya revitalisasi sungai danau, area-area perbukitan," ujarnya.

Lantas, Dedi mengatakan bahwa seluruh kebijakannya itu adalah upaya untuk kepentingan masyarakat. 

Bahkan, Dedi Mulyadi mengaku harus menanggung serangan yang luar biasa dari aksi yang dilakukannya untuk rakyat.

"Tetapi bagi saya tidak ada masalah lebih baik saya diserang dibully yang penting rakyat saya selamat baik hari ini ataupun ke depan daripada saya ongkang-ongkang kaki menikmati jabatan untuk jalan-jalan tapi rakyanya didera bencana," jelasnya.

Baca juga: Respons Dedi Mulyadi soal Uang Bonus Persib Bandung dari Patungan ASN Dikembalikan: Terserah Sekda

Satu Keluarga Tewas Jadi Korban Longsor

Diberitakan sebelumnya, satu keluarga tewas dalam tragedi longsor di Cisewu Garut.

Peristiwa longsor tersebut terjadi tepatnya di Kampung Kiararambai, Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (25/6/2025) pukul 19.00 WIB.

Adapun longsor Garut itu menimpa satu keluarga nenek Mar’ah bersama anak, menantu dan cucunya.

Berikut identitas korban tertimbun longsor: 

1. Ibu Mar'ah

2. Mardi (mantu)
3. Linda (anak dari Mar'ah)
4. Fajar (cucu dari Mar'ah)

Menurut kronologi peristiwa longsor itu terjadi saat hujan deras.

Tebing setinggi 20 meter di belakang rumah mereka longsor.

Material tanah seketika menutup seluruh bangunan rumah hingga ambruk, seisi penghuni ikut terkubur di dalamnya. 

Kepala Desa Girimukti Yeyet mengatakan, longsoran itu menimpa rumah milik Mar'ah dan berdampak pada bangunan penggilingan padi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved