Puluhan Pekerja Jabar Ngadu Tak Digaji dan Ditindas di Batam, Dedi Mulyadi Bakal Bawa Mereka Pulang
Puluhan warga Jawa Barat yang bekerja di Batam diduga mengalami penindasan dan tak menerima gaji selama bekerja.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Puluhan warga Jawa Barat yang bekerja di Batam diduga mengalami penindasan dan tak digaji selama bekerja.
Mereka mengadukan nasibnya kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi melalui unggahan video di media sosial.
Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi pun menanggapi dan berjanji akan memulangkan mereka ke daerah masing-masing.
Baca juga: Keberanian Dedi Mulyadi Ditunggu Mantan Rival pada Pilkada Lalu, Berkenaan Masalah di Pangandaran
Hal itu diungkapkan Dedi, melalui unggahan di media sosialnya, Selasa (12/8/2015).
Dari informasi yang diterimanya, Dedi menyebut ada sekitar 60 orang warga Jabar di Batam yang kesulitan pulang karena tidak memiliki biaya.
“Buat saudaraku, sahabatku, dulur kuring, dulur aing, Insya Allah kita akan segera tangani. Nanti jam 10–15 menit saya akan menghubungi Bapak dan kita selesaikan seluruh problem Bapak. Kesusahan Bapak di Batam dan Bapak warga Jabar akan kami selesaikan. Bapak bisa pulang kembali ke keluarganya,” ujar Dedi, Selasa (12/8/2025).
Dedi Mulyadi menegaskan, keselamatan dan kepulangan para pekerja menjadi prioritas, sambil mempelajari jalur hukum terkait permasalahan hak upah yang belum dibayarkan.
Sebelumnya, melalui video TikTok, Chandra yang mengaku sebagai warga Jawa Barat meminta perlindungan kepada Dedi Mulyadi.
Dalam video tersebut, ia menyebut ada 63 orang pekerja yang mengalami nasib serupa.
Baca juga: Dedi Mulyadi Diminta Ikut Cek Pencemaran TPA Kopi Luhur Cirebon, Warga: Bertemu Pak Wali Saja Sulit
“Saya, Chandra, sebagai warga Jawa Barat, minta perlindungan ke Kang Dede Mulyadi. Saya di sini sama rekan-rekan, 63 orang, ditindas sama orang Cina. Hak saya, keringat saya selama satu bulan lebih gak dibayar. Saya minta tolong bantuannya,” ujar Chandra.
Chandra juga mengaku diusir dari tempat tinggal atau mess pekerja dan diminta segera keluar, padahal belum menerima gaji.
“Saya kerja, bukan apa-apa. Sekarang gaji gak dibayar, suruh keluar juga langsung hari ini. Tolong tanggapi Pak Dede, tolong sebesar-besarnya,” katanya.
GIIAS Bandung 2025, Perkuat Posisi Strategis Jabar dalam Industri Otomotif Nasional |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Kordinasi dengan Polisi Tangani Kasus Perempuan Sukabumi Korban TPPO di China |
![]() |
---|
Maulana Yusuf Minta Pemprov Jabar Prioritaskan Guru Honorer Jadi PPPK |
![]() |
---|
Janji Dedi Mulyadi: Pemprov Jabar Siap Bangun 25 Rumah Panggung untuk Korban Banjir Karangligar |
![]() |
---|
Respon Cepat Dedi Mulyadi di Kasus Wanita Sukabumi Korban TPPO di China: Ditunggu di Bandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.