Bayi Raisya di Subang Butuh Bantuan, Jatungnya Bocor, Ini Lokasi Tempat Tinggalnya

Menurut Maxi untuk pengobatan bayi ini sudah dicover oleh BPJS yang dibayar oleh Pemerintah Kabupaten Subang.

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Ravianto
ahya nurdin/tribun jabar
BOCOR JANTUNG - Naisah saat menggendong anaknya yang alami bocor jantung berfoto bersama dengan Kadinkes Subang saat menjenguk ke kediamannya. Foto : Ahya Nurdin/ Tribunjabar 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Malang benar nasib Raisya Almahera Rasidin bayi berusia 8 bulan di Dusun Kalencabang RT 017/003 Desa Kalemtambo Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang tersebut mengalami bocor jantung sekitar 7 Mm.

Lebih mengkhawatirkan lagi, sehari-hari bayi Raisya harus menggunakan oksigen untuk bantuan pernafasan.

Kadinkes Subang dr Maxi mewakili Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan juga Bupati Subang Reynaldy mendatangi tempat tinggal bayi malang tersebut.

Setiba di rumah orangtua bayi tersebut, terlihat bayi dalam pangkuan ibunya sedang minum susu menggunakan botol, selang oksigen tak lepas dari hidung bayi tersebut untuk menopang pernapasannya.

Sejauh ini bayi tersebut sudah menjalani beberapa kali pengobatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin dan rencananya akan segera menjalani operasi di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta.

Kadinkes Subang dr Maxi mengatakan, bayi bernama Raisya ini sejak lahir mengalami down sindrom dan infeksi paru-paru serta bocor jantung.

"Saat ini bayi tersebut sudah ditangani oleh tim medis dari RS Hasan Sadikin Bandung dan secepatnya akan menjalani operasi di RS.Harapan Kita," ujar dr.Maxi, Selasa(24/6/2025).

Terkait penyebab bayi ini bocor jantung dan infeksi paru-paru masih dalam proses penanganan medis di RSHS Bandung.

"Penyebab bayi bocor jantung, atau penyakit jantung bawaan (PJB), belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko. Faktor-faktor tersebut meliputi genetik, infeksi selama kehamilan, paparan zat berbahaya, dan kelainan kromosom," tuturnya.

Menurut Maxi untuk pengobatan bayi Raisya ini sudah dicover oleh BPJS yang dibayar oleh Pemerintah Kabupaten Subang.

"Untuk biaya tidak masalah karena sudah dicover BPJS, tapi mungkin untuk biaya akomodasi dll selama menjalani pengobatan di RSHS maupun nanti di RS. Harapan Kita butuh kita ukuran tangan kita semua untuk meringankan Beben keluarga," katanya.

Sementara untuk tempat tinggal saat berobat pihak Pemkab Subang sudah menyediakan rumah singgah yang berjarak 100 meter dari IGD RS Hasan Sadikin.

"Untuk tempat tinggal dan biaya makan di sudah ada rumah singgah di sana, begitupun dengan kendaraan berupa ambulance sudah tersedia disana," ucapnya.

Maxi berharap, pihak keluarga tetap sengatan merawat bayi malang tersebut dan tetap optimis bisa sembuh karena pihak dokter sedang berusaha untuk kesembuhan Raisya.

"Tetap semangat yakin sembuh anaknya. Apalagi ini anak perempuan satu-satunya dari 3 bersaudara, sekaligus impian dari kedua orangtua bayi Raisya yang ingin punya anak perempuan," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved