BPBD Sumedang Minta Bantuan PVMBG terkait Semburan Api di Bendungan Jatigede

Lokasi semburan api itu diketahui berada di Kawasan Tugu Wado, Dusun Maleber, Desa/Kecamatam Wado

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Ravianto
dok bpbd sumedang
SEMBURAN - Petugas gabungan mengecek lokasi semburan api yang disertai bau gas menyengat, di area bendungan Jatigede, Wado, Kabupaten Sumedang, Senin (8/8/2025) malam. 

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang meminta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengirim tim untuk mengamati dan melakukan kajian aktivitas semburan api yang disertai bau gas menyengat di Bendungan Jatigede

Lokasi semburan api itu diketahui berada di Kawasan Tugu Wado, Dusun Maleber, Desa/Kecamatam Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. 

Semburan api adalah fenomena geologi di mana gas dan cairan panas dari dalam bumi keluar ke permukaan dan menyala.

Penyebab:

  • Gas Alam: Seringkali disebabkan oleh kebocoran gas alam yang kemudian bertemu dengan sumber panas dan oksigen.  
  • Proses Pengeboran: Semburan api sering muncul setelah aktivitas pengeboran sumur, baik sumur air maupun sumur bor. Pengeboran bisa menyebabkan kebocoran gas yang terperangkap di bawah tanah untuk naik ke permukaan.  
  • Lokasi Geografis: Umumnya terjadi di daerah yang memiliki aktivitas geologi yang tinggi dan merupakan wilayah produksi minyak atau gas. 

Semburan api di Tugu Wado, Sumedang belum diketahui apa penyebabnya.

Meski demikian, akibat semburan tersebut, warga khawatir potensi risiko. 

"Ya, kami akan segera berkoordinasi dengan PVMBG dan pihak lain untuk melakukan kajian," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang Bambang Rianto dikonfirmasi TribunJabar.id, Selasa (9/9/2025). 

Saat disinggung semburan api disertai bau gas menyengat itu disebabkan oleh kebocoran pipa milik Pertamina, Bambang berani menyimpulkan. 

"Dugaan sementara mengenai sumber dan penyebabnya belum diketahui," ucapnya.

Bambang mengatakan, semburan api awalnya diketahui oleh Ujang Ajun, Kepala Dusun di Desa Cikareo Selatan, pada Senin (8/8/2025) sekira pukul 10.00.

Namun, kata Bambang, menurut informasi yang dihimpun dari warga setempat, semburan api yang disertai bau menyengat itu sudah berlangsung beberapa hari yang lalu. 

"Di sekitar lokasi semburan api juga berbau gas menyengat seperti bau belerang,"

"Menurut keterangan warga, semburan api sudah berlangsung tiga hari, hingga saat ini api masih menyala," kata Bambang. (*)

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved