Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Jurusan Teknik Konversi Energi Polban Memberikan Pelatihan K3

TRIBUNJABAR.ID - Sekolah menengah kejuruan memiliki peran penting dalam membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk berh

Dok Istimewa
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Jurusan Teknik Konversi Energi Polban Memberikan Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk Siswa/I Kelas X dan XI Jurusan Teknik Pemesinan di SMK Negeri 2 Cimahi. 

Tidak adanya sanksi yang jelas bagi siswa yang tidak mematuhi prosedur keselamatan. Sehingga banyak terjadi kecelakaan saat praktikum berlangsung. 

Berdasarkan permasalahan yang ada dilapangan pengaplikasian K3 di SMKN 2 Cimahi belum optimum dan rendahnya kesadaran penggunaan APD dalam proses praktikum.

Sehingga diperlukan pelaksaan pelatihan K3 di jurusan Teknik Pemesinan. Pengenalan K3 ini sangat diperlukan karena target siswa kelas X yang belum memahami betapa pentingnya Kesehatan dan keselamatan kerja saat praktikum.Permasalahan rendahnya kesadaran penggunaan APD terjadi pada siswa kelas XI oleh karenanya pelatihan K3 ini mengingatkan kembali dan memberikan wawasan lanjut mengenai pentingnya K3. 

Penyelesaian permasalahan penerapan K3 antara lain dengan menerapkan SOP (Standard Operating Procedure) yang jelas pada masing-masing alat praktikum pemesinan di jurusan Teknik Pemesinan. Misalnya bagaimana cara menggunakan mesin dengan aman, atau bagaimana menangani alat yang berbahaya. Diharapkan SMKN 2 Cimahi dapat mengaplikasikan regulasi K3 dari pemerintah atau badan yang berwenang.

Agar kebijakan K3 di sekolah sesuai dengan standar nasional. Permasalahan ruang praktik (misalnya ruang bengkel atau laboratorium) dilengkapi dengan fasilitas K3 seperti alat pemadam kebakaran, kotak P3K, dan sistem ventilasi yang baik. Proses penerapan K3 diharapkan berjalan dengan baik, dilakukan pengawasan oleh pihak sekolah maupun pihak eksternal. 

Kegiatan pengabdian pada masyarakat dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, kelurahan Citeureup, Kec. Cimahi Utara Kota Cimahi Jawa Barat. Sasaran peserta kegiatan adalah seluruh siswa kelas X dan XI jurusan Teknik Pemesinan.

Metode yang digunakan pada program kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pelatihan dan pendampingan Kesehatan dan Keselamatan kerja. Berikut hasil kegiatan sosialisasi K3 yang telah dilakukan oleh Tim PKM JTKE Polban dengan Mitra SMK Negeri 2 Cimahi pada tanggal 22 Mei 2024. 

Pemaparan materi oleh pemateri Bambang Puguh Manunggal, ST., M.Eng dan Ika Yuliyani, ST., MT tentang konsep materi K3 serta sesi diskusi yakni tanya jawab dengan para siswa. Adanya interaksi dua arah ini diharapkan membuat materi dan suasana pelatihan untuk para siswa menjadi lebih antusias selama kegiatan pada sesi pagi maupun siang. 

Kegiatan pendampingan juga dilakukan yang bersifat interaktif dan demonstratif. Siswa-siswi diharapkan dapat mengimplementasikan penggunaan APD ketika praktikum berlangsung. Kegiatan diawali dengan pemberian materi (presentasi), dilanjutkan dengan praktek demonstrasi penggunaan APD di lab pemesinan. Budi Suharto M.Eng., MT, lndriyani, ST.,M.T, Apridalianti Melkias, ST.,MT, Dini Oktavitasari, SST., M.T., Putri Vicky Hapsari, S.Tr.T.,M.Eng, Triya Setia Febriatna, ST.,MT, Nur Hasyyati Luqiyana, M.T, dan Rizky Mutiarani, M.Eng, serta Ikbal Muwahid, M.T.. 

Sekolah menengah kejuruan dirancang untuk menghasilkan tenaga kerja terampil yang mampu memenuhi persyaratan kerja di berbagai industri. Lulusan dari sekolah ini diharapkan memiliki keterampilan dan kompetensi khusus sehingga bisa memasuki dunia kerja dengan percaya diri dan mudah.

Memastikan keselamatan para siswa ini tidak hanya merupakan kewajiban moral tetapi juga merupakan faktor penting dalam keberhasilan transisi mereka dari dunia pendidikan ke dunia kerja. 

Praktik kerja di dunia pendidikan teknologi dan kejuruan memiliki resiko dengan kategori tinggi bagi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) para tenaga pendidik, peserta didik serta teknisi dan pekerja lain yang berada di lingkungan sekolah tersebut. Lingkungan sekolah yang tidak sehat dan tidak aman dapat berdampak langsung terhadap masyarakat sekitar dan yang sedang mengunjungi lokasi.

Potensi sumber bahaya yang bisa mengancam dari pendidikan teknologi dan kejuruan yaitu terpapar radiasi (kimia, biologi, infeksi, alergi, listrik, dan fisik), oleh karenanya, keselamatan dan kesehatan kerja sangat vital dan perlu yang dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu pekerjaan di tempat kerja.

Pemberian ilmu serta pelatihan terkait kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah usaha yang dapat diupayakan guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang bisa menjadi risiko para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 

Peserta didik SMK banyak berurusan langsung dengan dunia teknologi dan industri karena lulusannya memang diperuntukkan untuk menciptakan calon tenaga yang kompeten dengan keunggulan praktik di lapangan.  Sikap disiplin perlu diterapkan secara tegas mulai dari pendidikan di lingkungan sekolah. SMK Siap Kerja! Siap Selamat!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved