Jangan Anggap Pikun Hal Biasa, Kenali Sejak Dini Gejala Demensia dan Pentingnya Peran Keluarga

Sering kali, kondisi ini dianggap sebagai hal yang wajar, padahal bisa jadi merupakan tanda awal dari demensia.

Editor: Ravianto
wartakota.tribunnews.com
PIKUN - Ilustrasi penyakit Demensia. Demensia atau kepikunan adalah sindrom yang ditandai dengan penurunan kemampuan kognitif, seperti ingatan, berpikir, memahami bahasa, dan mengambil keputusan. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA – Seiring bertambahnya usia, banyak lansia yang mulai mengalami penurunan fungsi kognitif. 

Sering kali, kondisi ini dianggap sebagai hal yang wajar, padahal bisa jadi merupakan tanda awal dari demensia.

Lalu, apa itu Demensia? Demensia atau kepikunan adalah sindrom yang ditandai dengan penurunan kemampuan kognitif, seperti ingatan, berpikir, memahami bahasa, dan mengambil keputusan.

Kondisi ini umumnya terjadi pada lansia, namun dapat juga terjadi pada orang dewasa yang lebih muda.

Demensia bukanlah penyakit tunggal, melainkan suatu sindrom yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk penyakit Alzheimer, demensia vaskular, demensia frontotemporal, dan demensia Lewy body. 

Psikolog Klinik Utama Kasih Ibu Sehati (KUKIS), Hafizh Mutiara Nisa, M.Psi, menjelaskan bahwa salah satu gejala utama demensia adalah pikun atau pelupa yang tidak biasa.

“Bukan cuma lupa kunci taruh di mana. Pada kondisi demensia, lansia bisa lupa nama sendiri, lupa anak-anaknya, bahkan lupa rutinitas yang biasa dilakukan setiap hari,”ungkapnya pada live streaming Healthy Talk Tribun Health, Kamis (12/6/2025). 

Gejala lain dari demensia termasuk:

  • Sering mengulang cerita atau pertanyaan yang sama berulang-ulang. 
  • Lupa waktu dan tempat, seperti tidak tahu hari atau jam saat ini. 
  • Mengabaikan kebersihan diri, seperti mandi hanya dua atau tiga hari sekali.
  • Perubahan perilaku, menjadi lebih keras, sensitif, atau mudah marah.

Menurut Hafiz, gejala-gejala tersebut bukan hanya berdampak pada fisik dan mental lansia, tapi juga bisa memengaruhi suasana hati dan interaksi sosial mereka.

Saat gejala demensia mulai muncul, peran keluarga sangat penting untuk segera memberikan penanganan yang tepat. 

Semakin cepat ditangani, kondisi demensia bisa dicegah agar tidak berkembang lebih parah.

“Banyak yang menunda-nunda bawa ke profesional karena merasa ‘ah, cuma pikun biasa’. Padahal semakin dini ditangani, semakin besar peluang untuk memperlambat perkembangan demensia,” tegasnya.

Kalau Lansia Menolak Diperiksa, Apa yang Harus Dilakukan?

Menghadapi lansia yang menunjukkan gejala demensia namun menolak diperiksa tentu menjadi tantangan tersendiri. 

Kuncinya adalah tenang, sabar, dan penuh empati.

“Kita harus memastikan kondisi lansia nyaman dulu sebelum mengajak bicara. Mungkin dia lapar, duduknya kurang enak, atau sedang kesakitan. Penuhi dulu kebutuhannya, baru perlahan ajak ngobrol soal kesehatan,” sarannya.

Obrolan juga sebaiknya dimulai dari hal-hal ringan. Misalnya bertanya apakah masih terasa sakit, atau mengajak bercerita tentang sesuatu yang menyenangkan. Setelah itu, baru perlahan masuk ke pembicaraan penting seperti, 

“Kong, gimana kalau kita cek dulu ke dokter biar nanti jalan nggak sakit lagi?”Katanya sambil mencontohkan. 

Jika lansia tetap menolak, alternatif seperti mendatangkan dokter ke rumah juga bisa menjadi solusi. 

Hal ini bisa meminimalkan rasa takut atau cemas yang biasanya muncul saat lansia diajak ke rumah sakit.

Pendekatan untuk Lansia dengan Demensia Ringan atau Depresi

Untuk lansia yang sudah menunjukkan gejala demensia ringan atau bahkan depresi, komunikasi juga perlu disesuaikan. Kalimat yang digunakan sebaiknya singkat dan jelas.

“Kalau terlalu panjang penjelasannya, mereka bisa bingung atau malah makin stres. Jadi cukup katakan, ‘Kita cek ke dokter sebentar ya, biar lebih enak tidurnya nanti,’” ucap Hafiz.

Tak hanya soal kata-kata, nada bicara yang lembut dan tatapan penuh empati juga berperan besar dalam membuat lansia merasa aman dan dipahami.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved