Covid-19 Munculkan Varian Baru, Hasil Mutasi Omicron, Bisa Hindari Sistem Kekebalan dari Vaksin Lama

Dr Agung Dwi Wahyu Widodo dr MSi menerangkan, varian baru ini merupakan hasil mutasi Omikron, mulai dari JN.1 hingga NB.1.8.1 (nimbus).

Editor: Ravianto
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron. Pakar Imunologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) Dr Agung Dwi Wahyu Widodo dr MSi menerangkan, varian baru Covid-19 yakni varian nimbus merupakan hasil mutasi Omikron, mulai dari JN.1 hingga NB.1.8.1 (nimbus). (KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo) 

"Kombinasi dari ketiganya menciptakan kondisi yang rawan terhadap penyebaran ulang," ujar dr. Agung

Dr. Agung juga menyebut bahwa perubahan cuaca juga dinilai berkontribusi menurunkan daya tahan tubuh masyarakat.

Juga ada perubahan musim dari panas berubah menjadi dingin dan hujan, kondisi yang ideal bagi penyebaran SARS-CoV-2.

Situasi tersebut mirip dengan saat virus pertama kali menyebar secara global.

“Perubahan musim ini memicu penurunan kekebalan tubuh masyarakat. Sementara itu, banyak orang merasa Covid-19 sudah tidak ada sehingga mereka mengabaikan protokol kesehatan. Padahal, tidak adanya pemeriksaan bukan berarti virus benar-benar hilang,” terangnya.(*)

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved