Longsor Gunung Kuda Cirebon

UPDATE Longsor Gunung Kuda Cirebon, Pergerakan Tanah Hantui Evakuasi, Hari Ini Ditemukan 2 Jenazah

Menurutnya, tim inspektur tambang turut menurunkan alat bernama stationery untuk mendeteksi pergerakan tanah.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
eki yulianto/tribun jabar
KORBAN KE-21 - Tim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia dalam bencana longsor di area tambang Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, pada hari keempat pencarian, Senin (2/6/2025). Petugas saat mengevakuasi Fuji Siswanto (50), warga Leuwimunding, Kabupaten Majalengka. 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Tim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia dalam bencana longsor di area tambang Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, pada hari keempat pencarian, Senin (2/6/2025).

Dengan penemuan ini, total korban tewas yang berhasil ditemukan menjadi 21 orang.

Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni menjelaskan, bahwa dua korban terbaru yang ditemukan adalah Sudiono (51), warga Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon dan Fuji Siswanto (50), warga Leuwimunding, Kabupaten Majalengka.

"Hari ini tim SAR kembali menemukan dua korban bencana longsor lagi, yaitu atas nama Sudiono (51), alamatnya di Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon."

"Lalu atas nama Fuji Siswanto (50), alamatnya di Leuwimunding, Kabupaten Majalengka," ujar Sumarni kepada wartawan, Senin (2/6/2025). 

“Kedua korban sudah dibawa ke RS Arjawinangun untuk diidentifikasi dari tim PVI dan sudah dicocokkan, makanya kita mendapatkan informasi dua nama tersebut."

"Jadi korban yang belum ditemukan sampai sore hari ini, masih empat orang,” tambahnya.

Sementara itu, Dandim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron mengungkapkan, bahwa pencarian hari keempat sempat terhambat karena adanya pergerakan tanah yang cukup membahayakan.

“Baik mas, di hari pencarian di hari ke-4 ini kita dari Tim SAR pencarian korban longsor Gunung Kuda, kita tentunya berupaya semaksimal mungkin melalui strategi-strategi atau teknik yang kita padukan antar tim, baik itu dari TNI-Polri, Basarnas, BPBD termasuk juga dari operator tambang,” jelas Yusron.

Menurutnya, tim inspektur tambang turut menurunkan alat bernama stationery untuk mendeteksi pergerakan tanah.

Dari hasil pemantauan, ditemukan pergeseran tanah sebesar 5 sentimeter di sisi barat yang berisiko tinggi terhadap keselamatan tim SAR.

“Namun tadi terakhir karena ada lonjakan intensitas pergeserannya sejumlah 5 sentimeter, tentunya ditambah lagi secara visual ada pergerakan tanah."

"Ini cukup membahayakan bagi rekan atau tim satgas kita dalam penanganan pencarian korban bencana,” katanya.

Yusron juga menyampaikan, bahwa sejak pagi telah terjadi lima kali longsor susulan, meski berada di luar area pencarian utama.

Tim saat ini menduga empat korban tersisa berada di area worksheet A, di bawah alat berat (beko) yang sedang digunakan dalam proses evakuasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved