Longsor Gunung Kuda Cirebon

Isnandi Cari Ayah yang Hilang Dalam Longsor Gunung Kuda Cirebon, Nurahman 25 Tahun Jadi Kuli Angkut

Langkah kaki Isnandi (32) tampak lunglai saat menyusuri lorong RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.

Penulis: Adhim Mugni Mubaroq | Editor: Giri
Tribun Cirebon/Adim Mubaroq
MELAPOR - Isnandi saat melapor di Pos Ante Mortem DVI Polda Jabar di RSUD Arjawinangun Cirebon, Sabtu (31/5/2025). Dia kehilangan ayah setelah terjadi longsor di tambang galian C Gunung Kuda, Cirebon, kemarin. 

Laporan Kontributor Adim Mubaroq

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Langkah kaki Isnandi (23) tampak lunglai saat menyusuri lorong RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Berjaket biru yang mulai kusam dan tas selempang yang lusuh, ia berjalan pelan, menahan sesak di dada. 

Matanya yang sembab masih berusaha menatap tegar ke depan.

Isnandi adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Sejak Jumat (30/5/2025), ia berkeliling mencari kabar tentang sang ayah, Nurahman (46), yang hilang dalam tragedi longsor tambang batu Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang.

“Bapak saya kerja kuli angkut pasir dan batu. Sudah 25 tahun kerja begitu, dari pagi sampai sore,” kata Isnandi, Sabtu (31/5/2025). 

Baca juga: Sosok Pemilik Tambang di Gunung Kuda Cirebon Diamankan Polisi Buntut Longsor yang Tewaskan 14 Orang

Di posko Ante Mortem Tim DVI Polda Jabar, Isnandi diperiksa petugas. Ia menyerahkan data dan menjalani tes DNA, berharap apa pun yang bisa membantu menemukan ayahnya.

“Tadi tes DNA, laporan orang hilang. Dari Jumat masih belum ketemu sampai sekarang,” ujarnya lirih.

Informasi simpang siur membuat hati Isnandi makin remuk. Beberapa orang bilang ayahnya ada di RSUD Arjawinangun, tapi saat ia mencari, nama Nurahman tak ada.

Baca juga: Dulsija Berharap Keajaiban: Adiknya yang Hilang dalam Longsor Gunung Kuda Cirebon Ditemukan Selamat

Isnandi tahu betul betapa beratnya pekerjaan sang ayah. Setiap hari, Nurahman memikul karung demi karung pasir dan batu, berpindah dari satu mobil ke mobil lain. Tak ada keluhan, tak ada istirahat panjang, hanya keringat yang selalu menetes demi menghidupi keluarga.

Kini, Isnandi hanya ingin satu hal: ayahnya ditemukan. Bagi Isnandi, pemakaman yang layak adalah wujud penghormatan terakhir untuk ayah yang sudah mengorbankan segalanya demi keluarga.

“Harapannya bisa diketemukan jasad bapak saya, supaya bisa kebumikan dengan layak,” ucapnya. 

Tim DVI Polda Jabar mendirikan posko di lokasi kejadian dan di RS Arjawinangun, Cirebon. Keluarga yang merasa kehilangan bisa mengubungi nomor 088 289 089 280. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved