Nasib Marini TKW Asal Indramayu yang Sedang Sakit Parah di Taiwan, Keluarga Kebingungan Biayanya
Nasib malang menimpa Marini (38), pekerja migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Indramayu, Jawa Barat.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Nasib malang menimpa Marini (38), pekerja migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Indramayu, Jawa Barat.
Warga Desa Tinumpuk, Kecamatan Juntinyuat, itu tengah sakit parah di Taiwan. Kabar ini membuat sang suami, Mujahid (40) sedih.
Mujahid mengaku rela melakukan apapun demi istrinya bisa sehat lagi.
Untuk kesembuhan Marini, harta benda miliknya kini sudah dijual satu per satu. Terbaru, ia menjual tanah kosong untuk membiayai perawatan istrinya sebesar Rp 25 juta yang diminta pihak rumah sakit di Taiwan.
Untuk saat ini, harta yang tersisa hanya rumah tinggal.
“Kalau pun harus sampai (rumah) dijual mau gimana lagi, yang penting istri saya sembuh,” ujar Mujahid kepada Tribun, Rabu (28/5/2025).
Baca juga: Warga Indramayu Jangan Takut Hadapi Pungli dan Premanisme, Laporkan ke Tim Saber Pungli
Mujahid menceritakan, istrinya itu sebenarnya sudah lama bekerja di Taiwan, sekitar 6 tahun. Dia berangkat secara prosedural atau resmi.
Selama bekerja pun tak ada masalah apapun, majikannya di sana juga baik kepada Marini.
Hanya saja, kala itu, istrinya tiba-tiba terjatuh saat di kamar mandi. Kepalanya membentur lantai kemudian pingsan dan koma.
“Istri saya sebelumnya memang punya riwayat darah tinggi,” ujar dia.
Mujahid bersyukur pihak majikan saat itu cepat tanggap membawa istrinya ke rumah sakit. Majikannya juga turut membantu dari segi pembiayaan walaupun semampunya.
Selain itu, pihak KDEI Taipei atau KBRI di Taiwan sudah menjenguk Marini di rumah sakit.
Hanya saja, menurut Mujahid, asuransi istrinya tidak bisa diklaim penuh sehingga pihak keluarga harus membayar biaya operasi sebesar Rp 25 juta.
Baca juga: TKW Sakit Parah di Taiwan, Suami Minta Tolong Prabowo, KDM Hingga Lucky Hakim Selamatkan Nyawa Istri
Saat ini, Mujahid mengaku bingung. Kondisi Marini belum stabil meski sudah selesai dioperasi. Ia masih harus menjalani perawatan lebih lanjut.
Terlebih, Mujahid sudah tidak lagi memiliki harta benda untuk dijual apabila ada biaya tak terduga yang harus dibayar untuk perawatan istrinya tersebut.
“Sampai hari ini berarti sudah 17 hari dirawat, nanti ke depan enggak tahu ada biaya apa lagi,” ujar dia.
Mujahid pun meminta tolong kepada Presiden Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, hingga Bupati Indramayu Lucky Hakim untuk menolong istrinya. (*)
Hari Jadi ke-498 Kabupaten Indramayu, Kapolres dan Forkopimda Tabur Bunga di Makam Arya Wiralodra |
![]() |
---|
PLN Siap Dukung Pendirian Sekolah Rakyat di Indramayu, Hadirkan Energi untuk Pendidikan |
![]() |
---|
Pasang Baru Listrik Gratis PLN Terangi Musholla di Indramayu Hadirkan Harapan Baru |
![]() |
---|
PLN UP3 Indramayu Dorong Masyarakat Manfaatkan PLN Mobile untuk Layanan Kelistrikan Lebih Praktis |
![]() |
---|
PLN UP3 Indramayu Ajak Warga Jaga Jarak Aman dari Jaringan Listrik untuk Keselamatan Bersama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.