Bantah Polisi, CKJT Sebut Info Tiang Penyangga Jembatan Tol Cisumdawu Sumedang Bergeser Tak Benar

Perusahaan pengelola jalan Tol Cisumdawu  membantah adanya tiang penyangga jembatan Kadondong yang bergeser akibat pergerakan tanah. 

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Istimewa/ Dok Warga
PERGERAKAN TANAH - Pergerakan tanah yang terjadi di sekitar Jalan Tol Cisumdawu, tepatnya di Blok Binong–Bojongtotor, Desa Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG -  PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT), perusahaan pengelola jalan Tol Cisumdawu  membantah adanya tiang penyangga Jembatan Kadondong yang bergeser akibat pergerakan tanah

Jembatan tersebut berlokasi di KM 204 Blok Cacaban, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang

"Mengenai pemberitaan yang beredar terkait terjadinya pergeseran tiang jembatan Kadondong tidaklah benar. Memang pada jalan  kabupaten, yang berdekatan dengan jembatan tersebut, masih ada bagian-bagian yang perlu dilakukan perbaikan kembali," kata Direktur Operasi PT Citra Karya Jabar Tol, Agustinus Sudrajat kepada Tribun Jabar.id, Sabtu (24/5/2025). 

Baca juga: Wabup Sumedang Peringatkan PT CKJT, Kalau Bahaya Tol Cisumdawu Harus Segera Ditutup

Agustinus mengatakan, pemeliharaan jalan dilakukan untuk menjaga standar pelayanan dan meningkatkan kenyamanan pengguna jalan berbayar itu. Di antaranya pengecekan dan pemeliharaan jembatan di sepanjang ruas Tol Cisumdawu, salah satunya adalah jembatan Kadondong yang merupakan jembatan terpanjang yang ada di Tol Cisumdawu. 

PENGECEKAN PERGERAKAN TANAH - Polisi tengah melakukan pengecekan  pergerakan tanah yang terjadi di sekitar Jalan Tol Cisumdawu, tepatnya di Blok Binong–Bojongtotor, Desa Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jumat (23/5/2025). Humas Polres Sumedang
PENGECEKAN PERGERAKAN TANAH - Polisi tengah melakukan pengecekan pergerakan tanah yang terjadi di sekitar Jalan Tol Cisumdawu, tepatnya di Blok Binong–Bojongtotor, Desa Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jumat (23/5/2025). Humas Polres Sumedang (Humas Polres Sumedang)

"Saat ini kami sedang melalukan pengecekan dan pemeliharaan rutin pada bagian bearing pad jembatan agar tetap berfungsi dengan baik," ucapnya. 

Ia menyebutkan, pihaknya  telah berkoordinasi dengan stakeholders untuk memastikan pemeliharaan dan pengecekan bearing pad agar tidak menggangu arus lalu lintas. 

"Kami berkoordinasi dengan PJR Tol Cisumdawu terkait rekayasa lalu lintas pada saat pemeliharaan berlangsung. Kami mengimbau kepada pengguna jalan agar tetap mengutamakan batas kecepatan," katanya. 

Diberitakan sebelumnya, Kepolisian Resor Sumedang telah melakukan survey menyeluruh terkait pergerakan tanah.

Selain mengecek secara keseluruhan peristiwa pergerakan tanah di KM 177 Tol Cisumdawu, tepatnya di Blok Binong–Bojongtotor, Desa Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang. Polres Sumedang juga menyisir titik lain. 

Di KM 204 Jembatan Cikadongdong Blok Cacaban, Kecamatan Conggeang, Polres Sumedang menemukan hal yang perlu mendapat perhatian dari pihak pengelola jalan tol. 

"Ada tiang penyangga jembatan mengalami pergeseran yang membutuhkan perbaikan dalam jangka waktu hingga satu tahun," kata Kapolres Sumedang, AKBP Joko Dwi Harsono dalam laporan kepada Kapolda Jawa Barat, dikutip Jumat (23/5/2025). 

Baca juga: Pemkab Sumedang Kalkulasi Pemindahan Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Tol Cisumdawu

Kapolres menjelaskan, survey berlangsung pada hari Selasa, 20 Mei 2025, dimulai pukul 10.00 WIB hingga selesai. Menurut Kapolres, kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kerusakan akibat pergerakan tanah

Namun, yang paling parah adalah yang di blok Bojongtotor. Yakni, yang menyebabkan penurunan badan jalan sedalam kurang lebih 50 cm sepanjang 170 meter, dengan ketinggian lereng mencapai 300 meter.

"Kami telah melakukan survey menyeluruh di lokasi terdampak, dan akan segera berkoordinasi dengan pihak PT CKJT, khususnya bagian teknis, untuk percepatan penanganan," 

"Langkah ini kami ambil untuk meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas serta memastikan keselamatan pengguna jalan tol tetap terjaga," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved