Kearifan Lokal, Sumber Inovasi untuk Menjawab Tantangan Sosial dan Ekonomi
Kurniawan menekankan pentingnya mengintegrasikan indigenous knowledge atau pengetahuan lokal ke dalam riset dan praktik manajemen modern.
Sedangkan prinsip Tikanga Māori mengukur sukses usaha atau bisnis bukan hanya dilihat dari profit jangka pendek, namun juga perlu diukur dari intergenerational value.
Bahkan Suku Māori mengadopsi kerangka quadruple bottom line: people, planet, purpose dan profit yang saat ini dipopulerkan melalui Sustainable Development Goals (SDGs).
“Sejumlah contoh yang membuktikan nilai-nilai lokal dapat mendorong keberhasilan organisasi dan pembangunan berkelanjutan,” katanya.
Menurut Kurniawan, globalisasi dan teknologi digital membawa tantangan sekaligus peluang. Jika tidak diantisipasi, kearifan lokal bisa terpinggirkan oleh arus homogenisasi.
Namun, sebaliknya, teknologi juga bisa digunakan untuk melestarikan dan mendigitalisasi budaya lokal.
Baca juga: Kegiatan P5 Kearifan Lokal di SMK Negeri 2 Baleendah
"‘Nyalindung ka zaman, ngajomantara ka dewata’—berteduh pada kearifan masa lalu, menjangkau ke arasy kemajuan," katanya.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan Dr. H. Juanim mengatakan kegiatan kuliah umum tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya pengakuan dan integrasi indigenous knowledge dalam mendukung inovasi berkelanjutan dan inklusif.
Serta tentunya, untuk mendorong mahasiswa, dosen, dan praktisi untuk mengembangkan riset, kebijakan, dan praktik manajerial berbasis komunitas yang responsif terhadap tantangan sosial dan lingkungan saat ini.
Ketua Program Studi Manajemen Dr. Ardi Gunardi berharap kuliah umum tersebut dapat meningkatkan kapasitas peserta dalam memahami dan mengaplikasikan konsep integrasi kearifan lokal dalam konteks manajemen, tumbuhnya kesadaran pentingnya pendekatan berbasis komunitas dalam riset dan praktik manajemen, serta terinspirasi lahirnya ide-ide riset baru yang mengangkat tema integrasi indigenous knowledge dalam ilmu manajemen.
“Tentunya juga sebagai penguatan jejaring akademik dan praktis antara mahasiswa dan dosen dalam mengembangkan pendekatan inovatif berbasis potensi lokal,” katanya.
DPRD Jabar Minta Pemerintah Lebih Serius Awasi Bangunan Sekolah |
![]() |
---|
Angka PHK di Jabar Tinggi, Ronny Hermawan Minta Pemprov Permudah Perizinan untuk Tarik Investasi |
![]() |
---|
Pelantikan Pengurus PERHUMAS BPC Bandung: Komitmen Baru untuk Sinergi Praktisi & Akademisi Kehumasan |
![]() |
---|
Eksim dan Dermatitis Atopik Bukan Disebabkan Makanan, Ini Penjelasan Dokter |
![]() |
---|
Makanan Kemasan dan Kurang Serat Picu Risiko Alergi, Ini Penjelasan Dokter Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.