Krisis Profesionalisme dalam Sistem Kesehatan: Saat Suara Dokter Dibungkam
Dalam negara demokratis yang sehat, ruang kritik profesional adalah fondasi penting bagi tata kelola yang adaptif.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG -
Krisis Profesionalisme dalam Sistem Kesehatan: Saat Suara Dokter Dibungkam
Oleh: Muda Isa Ariantana
Dokter Anak, Anggota IDAI
Ketua Komite Medik RS Santosa Hospital Bandung Central
Tiga hari terakhir, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengadakan doa bersama secara nasional, bertajuk Mengetuk Pintu Langit.
Ini bukan sekadar bentuk solidaritas, melainkan ekspresi kegelisahan kolektif atas serangkaian tindakan administratif terhadap sejumlah dokter subspesialis anak.
Beberapa dari mereka dimutasi ke wilayah yang sudah kelebihan tenaga, sebagian diberhentikan secara mendadak dari tempat praktik, dan lainnya dipindah tanpa kejelasan kebutuhan klinis.
Yang mengkhawatirkan, para dokter tersebut diketahui selama ini vokal menyampaikan kritik terhadap tata kelola sistem pendidikan kedokteran, distribusi tenaga medis, dan degradasi standar profesionalisme dalam pelayanan kesehatan.
Jika kritik yang dibangun secara ilmiah dan profesional dibalas dengan pemutusan kerja atau mutasi tanpa evaluasi objektif, maka sistem kesehatan kita sedang menghadapi masalah serius: pembungkaman suara kompeten dan pelemahan integritas institusional.
Kritik Profesional adalah Pilar Reformasi, Bukan Ancaman Kekuasaan
Dalam negara demokratis yang sehat, ruang kritik profesional adalah fondasi penting bagi tata kelola yang adaptif.
Ketika negara mulai memperlakukan kritik sebagai bentuk pembangkangan, dan menjadikan loyalitas politik sebagai parameter utama penempatan tenaga medis, maka kita sedang menyaksikan gejala penyalahgunaan wewenang administratif (abuse of administrative discretion) yang mengancam kebebasan akademik dan otonomi profesi.
Sebagaimana ditegaskan oleh WHO dalam dokumen Health Workforce 2030 Strategy(2016), salah satu pilar ketahanan sistem kesehatan adalah perlindungan terhadap tenaga kesehatan yang menyuarakan perbaikan sistem, termasuk melalui mekanisme whistleblowing yang aman dan terstruktur.
Dokter Subspesialis Bukan Sekadar Pegawai, Mereka Aset Negara
Penataan Jatinangor hingga Jalan Ambles Surian Jadi Usulan Bupati Sumedang ke KDM |
![]() |
---|
Wabup Fajar Aldila Lepas Ekspor Jaring Sabut Kelapa Kreasi Warga Binaan Lapas Kelas II B Sumedang |
![]() |
---|
Irjen Kemenag Sampaikan Arahan dari Menteri Agama Saat Pembinaan ASN di Kanwil Jabar |
![]() |
---|
UKM dan Startup Sangat Perlu Chatbot Semacam OCA AI Plus |
![]() |
---|
Dihadapan Irjen, Kakanwil Sampaikan Tantangan yang Dihadapi Kemenag Jabar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.