Pemusnahan Bom di Garut Makan Korban

Dedi Mulyadi Soroti Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut: "Warga Sipil Tak Boleh Terlibat Lagi"

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, angkat bicara soal insiden ledakan saat proses pemusnahan amunisi tak layak pakai yang terjadi di Garut. 

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribun Jabar/Deanza Falevi
KUNJUNGI PELAJAR - Menteri Komdigi, Meutya Viada Hafid (kanan), bersama Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengunjungi para pelajar SMP yang sedang menjalani pendidikan berkarakter di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Rabu (14/5/2025). Dalam kesempatan itu Dedi Mulyadi angkat bicara soal insiden ledakan saat proses pemusnahan amunisi tak layak pakai yang terjadi di Garut.  

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, angkat bicara soal insiden ledakan saat proses pemusnahan amunisi tak layak pakai yang terjadi di Garut

Pria yang akrab dipanggil Kang Dedi Mulyadi (KDM) mengungkapkan bahwa salah satu korban ledakan merupakan warga sipil yang telah bekerja membantu anggota TNI di lokasi tersebut selama satu dekade.

“Mereka bekerja membantu teman-teman anggota TNI di sana. Soal boleh atau tidaknya, itu kewenangan Mabes TNI untuk menjelaskan,” ujar KDM saat ditemui setelah acara sosialisasi Peraturan Pemerintah tentang Tunas dan Literasi Digital untuk Anak dan Remaja di SMA Negeri 2 Purwakarta, Rabu (14/5/2025).

KDM menegaskan bahwa sebagai Gubernur, fokus utamanya saat ini adalah penanganan sosial bagi korban dan keluarga terdampak.

Baca juga: Soal Bantuan Dedi Mulyadi untuk Anak Korban Ledakan Amunisi, Camat Cibalong Garut: Masih Didata

Namun ia juga menyatakan bahwa ke depan, pelibatan warga sipil dalam aktivitas berisiko tinggi seperti itu harus dievaluasi serius.

“Kalau saya, sebaiknya warga sipil tidak lagi dilibatkan dalam kegiatan seperti itu. Risikonya terlalu tinggi, dan mereka bukan orang yang terlatih,” ucapnya.

Ia juga menambahkan, meski warga sipil tersebut mengklaim telah terlatih,  pekerjaan seperti penanganan amunisi jelas berada di luar tanggung jawab sipil.

“Pekerjaan itu berada di ranah militer, bukan sipil,” kata KDM. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved