Pendidikan Militer Siswa di Jabar

40 Pelajar Nakal di Sumedang Bakal Digembleng di Markas TNI, Diberi Pendidikan Kedisiplinan

Pengiriman puluhan pelajar bermasalah ke Markas TNI ini untuk mengikuti program pendidikan karakter yang diprakarsai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

tribunjabar.id / Deanza Falevi
PENDIDIKAN BUDI PEKERTI - Pelajar fokus menyimak materi budi pekerti dan etika yang disampaikan oleh anggota TNI dalam program pembinaan karakter di Resimen Armed 1 Sthira Yudha, Sabtu (3/5/2025). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Puluhan pelajar di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat bakal dikirimkan ke Markas Komando Militer (Kodim) 0610 Sumedang.

Pengiriman puluhan pelajar bermasalah ke Markas TNI ini untuk mengikuti program pendidikan karakter yang diprakarsai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Informasi yang dihimpun Tribun Jabar.id, sebanyak 40 pelajar akan mulai dibina oleh prajurit TNI dan Polri, dan dibuka langsung oleh Dedi Mulyadi, pada Kamis (8/5/2025). 

Bupati Dony Ahmad Munir mengatakan diklat yang melibatkan unsur TNI dan Polri tersebut bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah sosial, khususnya kenakalan di kalangan pelajar. 

"Sesuai dengan tema diklat, diharapkan terbentuk sumber manusia unggul yang sehat, berkualitas, relevan dan kontributif," kata Dony, Minggu ( 4/5/2025) 

Dony menyebutkan, selain melibatkan prajurit TNI dan Anggota Kepolisian dari Polres Sumedang, penetapan peserta calon diklat pun melibatkan Dinas Pendidikan dan Dinas PPKBP3A. 

"Untuk mengikuti diklat harus disertai pernyataan kesiapan orang tua dan guru bahwa anak-anaknya siap untuk didiklatkan," katanya. 

Baca juga: Hampir Semua Sekolah di Jabar Siap untuk Pendidikan Karakter Ala Militer: Anak Nakal Jadi Disiplin

Menurut Dony, calon peserta diklat juga diukur kesehatan mental, jasmani dan rohaninya melalui medical chek up dan psikotest yang berlangsung selama  dua hari.

"Dashboard hasil pemeriksaan bisa dilihat by name by address melalui sistem sebagai kondisi awal anak (before) untuk dibandingkan setelah mengikuti diklat (after). Jadi disusun indikator keberhasilan diklat agar bisa terukur," ucapnya. 

Dalam penyusunan modul diklat, kata Bupati, melibatkan Kodim dan perangkat daerah terkait.

"Materinya antara lain kedisiplinan dan penguatan wawasan kebangsaan yang disampaikan oleh Kodim. Ada juga pendidikan keagamaan oleh ustadz atau pemuka agama," tuturnya.

Dony menuturkan, para peserta juga akan belajar bertani dan dilatih untuk mandiri dalam setiap pekerjaannya.

"Untuk instrukturnya dari unsur Forkopimda. Sementara, akomodasi, logistik, pakaian olahraga, piyama, dan perlengkapan ibadah disiapkan panitia," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved