Awas! Kanker Usus Besar Bisa Diturunkan Secara Genetik
Apabila ada anggota keluarga Anda yang pernah menderita kanker kolorektal, risiko Anda untuk mengalaminya juga lebih tinggi.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menjalani pola hidup sehat harus disertai dengan kewaspadaan terhadap riwayat kanker kolorektal dalam keluarga, karena faktor genetik punya peran penting dalam meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
Apabila ada anggota keluarga Anda yang pernah menderita kanker kolorektal, risiko Anda untuk mengalaminya juga lebih tinggi.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik di Mayapada Hospital Bandung, Dr. Trinugroho Heri Fadjari, SpPD-KHOM, mengatakan, kondisi genetik tertentu, seperti sindrom Lynch atau Familial Adenomatous Polyposis (FAP), dapat diturunkan dalam keluarga dan meningkatkan kemungkinan terkena kanker kolorektal.
Orang dengan kondisi ini mungkin dapat terkena kanker pada usia lebih muda atau dapat memicu pertumbuhan polip berlebihan di usus besar, yang dapat berubah menjadi kanker jika tidak diobati.
"Jadi, jika keluarga Anda menderita kanker kolorektal, penting untuk ekstra hati-hati terhadap faktor risiko ini," kata dr Trinugroho.
Baca juga: Cardiovascular Center Mayapada Hospital Punya Teknologi Canggih Atasi Jantung Koroner Kompleks
Apalagi, menurut dr Trinugroho, kanker kolorektal sering kali tidak menunjukkan gejala hingga mencapai tahap lanjut, sehingga melakukan pemantauan riwayat kesehatan keluarga dan pemeriksaan dini menjadi langkah penting untuk deteksi dan penanganan yang lebih efektif.
"Bicarakan riwayat keluarga Anda dengan dokter untuk mendeteksi kondisi atau potensi masalah sejak dini melalui pemeriksaan yang direkomendasikan," sarannya.
Sementara itu, Dokter Heri Fadjari merekomendasikan langkah deteksi dini agar kanker kolorektal dapat segera ditangani, salah satunya dengan pemeriksaan Darah Samar pada tinja (Feccal Occult Blood Test).
Bila hasilnya positif, maka dilanjutkan dengan Kolonoskopi, sebagai standar untuk mendeteksi dan mendiagnosis kanker kolorektal, dengan bantuan alat endoskopi untuk memeriksa kondisi usus besar secara langsung.
“Saat ini juga sudah ada metode terkini Virtual Kolonoskopi yang menggunakan sinar-X dosis rendah untuk menghasilkan gambar 3D, sehingga lebih nyaman bagi pasien. Selain itu, tes genetik juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi apakah Anda membawa perubahan genetik bawaan yang dapat meningkatkan potensi Anda terkena kanker kolorektal,” jelas dr Heri.
Ia juga menyarankan, meskipun tidak ada riwayat kanker kolorektal dalam keluarga, penting untuk tetap mewaspadai kesehatan Anda dan berkonsultasi dengan dokter jika ada kekhawatiran, karena deteksi dini melalui pemeriksaan rutin dapat membuat perbedaan besar dalam pengobatan dan kelangsungan hidup.
Kolonoskopi secara berkala sangat dianjurkan, terutama jika muncul gejala seperti pendarahan dari dubur, perubahan pola buang air besar, lendir atau darah pada tinja, serta bagi mereka dengan faktor risiko seperti obesitas, diabetes, atau riwayat terapi radiasi.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan di Gastrohepatology Center Mayapada Hospital, yang menyediakan layanan komprehensif mulai dari skrining hingga pembedahan dengan dukungan tim dokter multidisiplin, fasilitas lengkap, dan alat canggih.
Baca juga: Cara Ampuh Atasi Stroke Sumbatan Ada di Mayapada Hospital Bandung dan Bogor
Ada beberapa penanganan yang dapat dilakukan apabila seseorang telah didiagnosis kanker kolorektal.
Dalam hal ini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hati & Saluran Cerna di Mayapada Hospital Bandung, dr. Lukas Mulyono Samuel, Sp.PD-KGEH, menjelaskan, kanker usus besar dapat ditangani dengan operasi, baik operasi secara terbuka (Laparotomi) maupun bedah minimal invasif atau minim sayatan (Laparoskopi).
Darah Samar pada tinja
Mayapada Hospital Bandung
kanker usus besar
kanker kolorektal
Kolonoskopi
Gastrohepatology Center Mayapada Hospital
Oncology Center
Mayapada Hospital
kanker
Tribunjabar.id
| BSI Catat Laba Rp5,57 Triliun di Triwulan III 2025, Bisnis Emas Jadi Motor Pertumbuhan |
|
|---|
| Wakaf Salman & Mandiri Amal Insani Jabar Bangun Sumur Air Bersih untuk Warga Kampung Pasir Peundeuy |
|
|---|
| Gandeng BKKBN Banten, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Dukung Program TAMASYA di Kota Tangerang |
|
|---|
| Komisi I DPRD Kota Bandung Menilai Tantangan Pemkot Saat Ini Cukup Kompleks |
|
|---|
| Komisi IV DPRD Kota Bandung Soroti Pentingnya Pendataan PPKS |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ilustrasi-kanker-kolorektal.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.