Semangat Leluhur di Tengah Panggung Budaya: Hajat Bumi Linggamukti Purwakarta yang Menggugah Jiwa
Puncaknya, pertunjukan Wayang Golek menghipnotis penonton, menghadirkan kisah penuh nilai dan kearifan lokal.
Penulis: Deanza Falevi | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Suasana penuh semangat dan kebersamaan menyelimuti Lapang Porsipal, Desa Linggamukti, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (23/4/2025).
Ratusan warga, dari anak-anak hingga orang tua, tumpah ruah memeriahkan peringatan hari jadi ke-44 desa tercinta mereka dalam sebuah perayaan budaya yang bertajuk Hajat Bumi Milangkala Desa Linggamukti.
Rangkaian acara dipenuhi oleh pentas seni budaya Sunda yang begitu memikat. Alunan musik tradisional, aksi gagah para pesilat, hingga arak-arakan dongdang yang mengusung hasil bumi seperti sayuran dan buah-buahan, menjadi simbol syukur atas rezeki yang melimpah.
Puncaknya, pertunjukan Wayang Golek menghipnotis penonton, menghadirkan kisah penuh nilai dan kearifan lokal.
Tak hanya warga, Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, yang akrab disapa Om Zein, turut hadir dan memberikan apresiasi tinggi. Baginya, perayaan ini adalah cerminan desa yang kuat dalam kebersamaan dan semangat gotong royong.
“Ini keren! Hajat bumi seperti ini harusnya jadi tradisi di tiap desa saat milangkala. Dari sini kita bisa lihat kekompakan warga, kebanggaan akan desa, dan semangat menjaga warisan para leluhur,” ujar Om Zein usai gelaran hajat bumi, Rabu (23/4/2025).
Lebih dari sekadar pesta, Om Zein menegaskan bahwa hajat bumi adalah pengingat sejarah. Sebuah warisan yang harus diteruskan agar generasi muda tak lupa dari mana mereka berasal.
“Ini bukan hanya perayaan. Ini pelajaran sejarah hidup. Tentang bagaimana para pendahulu kita membuka desa dengan peluh, cangkul, dan semangat gotong royong. Kita wajib merawat ingatan itu,” ujarnya.
Ia pun mendorong agar seluruh desa di Purwakarta menjadikan hajat bumi sebagai tradisi tahunan yang bukan hanya sarat budaya, tetapi juga sarat rasa syukur dan penghormatan pada leluhur.
“Jangan pikir desa ini dibangun dengan kemudahan. Ini hasil perjuangan luar biasa. Sudah saatnya generasi kita meneruskan dengan semangat yang sama,” kata Om Zein.
Lebih lanjut ia mengatakan, Milangkala Desa Linggamukti kali ini bukan sekadar perayaan, tapi juga panggilan jiwa, untuk terus bersatu, bersyukur, dan tidak melupakan akar sejarah desa.
Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi sebuah momen yang membuktikan, bahwa di balik kemeriahan, ada makna yang dalam.(*)
Kios Oleh-oleh yang Terbakar di Purwakarta Akan Ditata Ulang, Om Zein: Dibangun Gaya Julang Ngapak |
![]() |
---|
Kios Oleh-oleh Bungursari Hangus Terbakar, Pemkab Purwakarta Siapkan Rehabilitasi Total |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Kebakaran Hebat di Purwakarta, Puluhan Kios Oleh-oleh Khas Priangan Hangus Terbakar |
![]() |
---|
Mengajarkan Kemandirian Sejak Dini, BPBD Purwakarta Proaktif Beri Edukasi Kebencanaan Bagi Anak-anak |
![]() |
---|
Sapi Makan Sampah, Diskanak Purwakarta: Daging dan Susu Berisiko Tercemar Logam Berat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.