Bukan Lagi Minta Sumbangan di Jalan, Ini Imbauan Pemkab Cirebon soal Bangun Tempat Ibadah
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon mengimbau masyarakat untuk tidak lagi menggalang dana di jalanan dalam rangka pembangunan atau rehabilitasi.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Januar Pribadi Hamel
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon mengimbau masyarakat untuk tidak lagi menggalang dana di jalanan dalam rangka pembangunan atau rehabilitasi tempat ibadah.
Imbauan tersebut menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 37/HUB.02/KESRA tentang Penertiban Jalan Umum dari Pungutan/Sumbangan Masyarakat di Wilayah Provinsi Jawa Barat.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Cirebon, Moch Syafruddin mengatakan, bahwa pihaknya akan menindaklanjuti surat edaran tersebut.
Namun hingga saat ini, pihaknya belum menerima disposisi dari Bupati Cirebon terkait edaran tersebut.
"Yang jelas, sampai hari ini saya belum menerima disposisi. Karena posisi saya di bawah pak bupati, tentu harus menunggu arahan terlebih dahulu," kata Syafruddin melalui keterangannya, pada Kamis (17/4/2025).
Meski belum menerima arahan resmi dari bupati, Syafruddin tetap mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan penggalangan dana di jalan raya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Larang Pungutan dan Minta Sumbangan di Jalanan, Satpol PP Purwakarta Siap Tertibkan
Menurutnya, hal itu bisa menimbulkan gangguan ketertiban dan membahayakan keselamatan pengguna jalan.
"Kalau orang Islam itu rahmatan lil alamin, harus membawa rahmat di manapun berada."
"Termasuk ketika membangun atau merehabilitasi tempat ibadah, sebaiknya dilakukan dengan cara yang simpatik dan tidak mengganggu ketertiban umum," ucapnya.
Syafruddin mendorong agar masyarakat lebih mengedepankan pendekatan langsung kepada para dermawan yang ingin berpartisipasi dalam pembangunan rumah ibadah, dibanding meminta-minta di jalan.
"Sebaiknya dilakukan pendekatan personal atau kegiatan sosial lain yang lebih manusiawi, bukan dengan meminta sumbangan di tengah jalan," jelas dia.
Terkait masih adanya praktik penggalangan dana di jalanan, Syafruddin mengaku tidak bisa menyebutkan wilayah secara spesifik.
Ia menyerahkan hal tersebut kepada masyarakat untuk menilainya.
"Saya tidak bisa menyatakan ada atau tidak ada, karena tidak terpantau langsung. Tapi masyarakat tentu lebih tahu," katanya.
Ia berharap masyarakat bisa lebih bijak dalam mengumpulkan dana untuk kegiatan sosial dan keagamaan.
Gubernur Dedi Mulyadi Kena Tipu Pria yang Ngaku Jadi Korban Truk Tambang di Parungpanjang Bogor |
![]() |
---|
Aktivis Diteror Usai Suarakan Isu Truk Tambang di Bogor, Dedi Mulyadi Pasang Badan hingga Ultimatum |
![]() |
---|
Respons Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Soal Program Dedi Mulyadi Seribu Sehari, Singgung TKD |
![]() |
---|
Balas Dendam Yai Mim Usir Takmir Masjid saat Dedi Mulyadi Bertamu, Pak RW Pertanyakan Tujuan KDM |
![]() |
---|
Respons Dedi Mulyadi Dikritik "Eceu Gacor" Pangandaran soal SE Gerakan Sapoe Sarebu: Cabut Jangan? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.