Aktivis Diteror Usai Suarakan Isu Truk Tambang di Bogor, Dedi Mulyadi Pasang Badan hingga Ultimatum

Gara-gara menyuarakan hak warga yang terdampak truk tambang di Parungpanjang, Kabupaten Bogor, seorang aktivis diteror. Dedi Mulyadi pasang badan

Editor: Hilda Rubiah
Kolase Instagram @dedimulyadi71
AKTIVIS DITERORO: Tangkapan layar poster beredar soal dugaan intimidasi kepada aktivis jalur tambang soal dampak truk tambang Parungpanjang, Kabupaten Bogor dan sekitarnya serta foto Gubernur Dedi Mulyadi saat bereaksi tegas soal dugaan intimidasi tersebut, Rabu (8/10/2025).  

TRIBUNJABAR.ID - Gara-gara menyuarakan hak warga yang terdampak truk tambang di Parungpanjang, Kabupaten Bogor, seorang aktivis diteror hingga mendapat ancaman.

Mendapati kabar tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat bicara dan pasang badan membela aktivis tersebut.

Bahkan Dedi Mulyadi mengultimatum para pelaku.

Diketahui aktivis yang diteror itu adalah Ketua Aliansi Gerakan Jalur Tambang (AGJT) Junaedi Adhi Putera.

Baca juga: Respons Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Soal Program Dedi Mulyadi Seribu Sehari, Singgung TKD

Bahkan foto Junaedi beredar di media sosial dengan narasi disebut-sebut akan dilaporkan ke Polisi.

Foto Junaedi diedit sedemikian rupa menjadi mirip poster buronan polisi dengan tulisan, "Wanted Junaedi Adhi Putra."

Dalam tulisan yang tercantum, Junaedi dituding telah menyampaikan berita bohong soal jumlah korban tewas akibat truk tambang di Parungpanjang Kabupaten Bogor yang disebut mencapai 213 orang selama 7 tahun sampai 2025.

Dalam poster beredar itu juga disebutkan bahwa Junaedi telah melanggar pasal 28 UU ITE 2024 dan pasal 390 KUHP.

Reaksi Ketua AGJT

Ketua AGJT Junaedi Adhi Putera mengaku dia baru tahu soal ancaman dilaporkan ke polisi ini pada Rabu (8/10/2025) pagi.

"Saya baru dapat info terkait berita tersebut tadi pagi di media sosial," kata Junaedi saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Rabu.

Dia mengatakan bahwa poster yang sumbernya tak diketahui itu muncul setelah sebelumnya Junaedi bertemu Kang Dedi Mulyadi (KDM) bersama korban terdampak truk tambang.

Saat itu dia sempat mengapresiasi langkah KDM yang menghentikan sementara operasional perusahaan tambang di Parungpanjang, Rumpin dan Cigudeg, Kabupaten Bogor.

"Mungkin ada pihak yang berkepentingan di dalamnya yang membuat saya diteror," kata Junaedi.

Dia mengaku bahwa nomor ponselnya juga menjadi banyak dihubungi oleh nomor-nomor tak dikenal.

Baca juga: Polemik Truk Tambang Parungpanjang, Ridwan Kamil Sempat Berikan Solusi, Dedi Mulyadi Melanjutkan?

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved