Adikarya Parlemen

Peran Patriot Desa: DPRD Jabar Ungkap Program Pembangunan Desa di Kabupaten Garut Mengalami Kemajuan

Salah satu program yang digulirkan Pemerintah Provinsi Jabar, adalah program patriot desa.

|
DPRD Jabar
Anggota DPRD Jabar Fraksi Partai Gerindra dari Dapil Kabupaten Garut, Dede Kusdinar, saat mengunjungi sekolah di Kabupaten Garut. 

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Saat ini, pemerintah telah mempunyai program strategis untuk memperkuat pembangunan di desa. Demikian juga untuk Pemerintah Provinsi Jabar, secara berkesinambungan terus membuat program strategis untuk memperkuat pembangunan di desa 

Salah satu program yang digulirkan Pemerintah Provinsi Jabar adalah program Patriot Desa. Program itu yang sudah berjalan beberapa tahun di sejumlah daerah sudah menunjukkan tanda-tanda kemajuan.

"Sudah menunjukkan kemajuan. Salah satunya di Kabupaten Garut," ungkap Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jabar Dapil Kabupaten Garut, Dede Kusdinar, dalam keterangannya kepada media baru-baru ini.

Dede mengatakan berdasarkan informasi yang dihimpun dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Jabar, ada beberapa tujuan dari program Patriot Desa.

Tujuan tersebut, antara lain untuk meningkatkan kehidupan sosial budaya dan untuk pemerataan pembangunan desa.

Sementara itu, implementasi dari kegiatan Patriot Desa itu diimplementasikan dengan kolaborasi dengan melibatkan berbagai pihak. 

"Melalui kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat akselerasi pembangunan di desa." jelas Dede.

Dede dalam keterangannya mengatakan di Kabupaten Garut, program Patriot Desa dari hasil penelusuran di lapangan menunjukkan kemajuan di Desa Jatisari, Kecamatan Cisompet.

Di daerah itu, program Patriot Desa sudah mampu membangun SMK. Dengan dibangunnya sekolah tersebut, yang dialokasikan untuk masyarakat sekitar secara gratis, tentunya diharapkan dapat menjadi persoalan pendidikan di beberapa daerah di Kabupaten Garut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, di Kabupaten Garut, ada 10 Kecamatan yang menghadapi persoalan yaitu masih adanya anak usia sekolah yang mengalami putus sekolah.

Prosentase angka anak usia sekolah per kecamatan di kisaran 0,5 persen.

"Melalui program pendirian sekolah diharapkan dapat mengatasi persoalan angka putus sekolah," kata Dede.

Dede mengatakan angka putus sekolah di daerah disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain kesulitan ekonomi dari masyarakat serta ketiadaan minat dari anak usia sekolah.

Kehadiran sekolah yang dibangun berkat program Patriot Desa, tentunya diharapkan menjadi solusi atas kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat untuk melanjutkan pendidikan, ujar Dede

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved