Operasi Ketupat Lodaya Berakhir, Polres Subang Sukses Amankan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025

Pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2025 di wilayah Polres Subang tergolong sukses tanpa hambatan dan tingkat kecelakaan lalu lintas  pun minim.

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Giri
Dok. Satlantas Polres Subang
OPERASI KETUPAT LODAYA - Kebersamaan petugas Satlantas Polres Subang seusai pengamanan Operasi Ketupat Lodaya untuk memastikan arus mudik dan balik Lebaran berjalan lancar. Operasi Ketupat Lodaya telah berakhir pada Rabu (9/4/2025). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2025 di wilayah Polres Subang tergolong sukses tanpa hambatan dan tingkat kecelakaan lalu lintas  pun sangat minim.

Operasi Ketupat Lodaya untuk pengamanan arus mudik dan balik Lebaran itu telah berakhir pada Rabu (9/4/2025). 

Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, melalui Kasatlantas Polres Subang, AKP Sudirianto, mengatakan, sukses dan lancarnya arus mudik dan balik Lebaran di Subang merupakan kerja keras petugas yang bertugas dalam Operasi Ketupat Lodaya

"Operasi Ketupat Lodaya merupakan misi kemanusiaan dalam pengamanan lalu lintas arus mudik Lebaran di wilayah hukum Polres Subang," ucap Sudirianto kepada Tribunjabar.id, Rabu sore.

Demi terciptanya kelancaran arus mudik dan balik, Polres Subang menambah kekuatan dengan menggandakan jumlah tim urai dari 15 menjadi 30 personel per hari. 

"Penambahan tim urai ini berdampak besar terhadap kecepatan penanganan situasi di lapangan seperti kecelakaan lalu lintas dan kendaraan mogok yang bisa menghambat arus mudik," katanya.

Baca juga: Anggota DPRD Jabar Bayu Satria Prawira Siap Kawal Kasus Kekerasan kepada Wartawan di Subang

Tim urai ini tidak hanya bertugas memecah kepadatan saat arus mudik, tapi juga  bertugas secara mobile patroli membantu pemudik yang mengalami masalah di perjalanan. Misalnya kendaraan mogok, pecah ban, kehabisan BBM, bahkan masalah pemudik yang ketinggalan bus saat beristirahat di rest area.

Selain itu dalam pengamanan arus mudik lebaran 2025, Satlantas Polres Subang juga memanfaatkan teknologi secara optimal. Setiap anggota ditugaskan untuk membuka aplikasi peta digital setiap satu jam sekali sebagai panduan patroli.

“Peta digital sangat akurat. Ketika warnanya kuning, berarti ada kepadatan. Kalau merah, itu artinya ada trouble atau masalah besar. Ini memudahkan kami mengambil keputusan cepat,” ucapnya.

Menurutnya, rekayasa lalu lintas juga menjadi bagian penting dalam strategi pengamanan tahun arus mudik ini. 

Di wilayah selatan Subang seperti Ciater dan Jalancagak, kemacetan kerap kali menjadi tantangan terutama di sore hari. Yang menarik, ekor kemacetan bahkan bisa berada di Subang, sementara kepalanya sudah sampai ke Cimahi.

“Kami melakukan koordinasi langsung dengan polres wilayah hukum Cimahi. Ini hal baru yang belum pernah kami lakukan pada Lebaran sebelumnya,” ucapnya. 

Tak hanya mengatur lalu lintas, pengamanan Lebaran kali ini juga menjadi pengabdian kemanusiaan bagi petugas khususnya Satlantas Polres Subang.

Baca juga: Kasus Kekerasan kepada Wartawan di Subang, Bupati Reynaldy Sangat Menyayangkan

"Banyak personel yang turut membantu pemudik yang kelelahan, kendaraan mogok, hingga anak-anak yang rewel di tengah kemacetan. Pengamanan ini sifatnya sangat humanis. Kami banyak menolong orang, tidak hanya mengatur kendaraan,” kata Sudir.

Meski penuh tantangan, dia mengaku tahun ini pengamanan arus mudik maupun balik terasa lebih ringan karena kekompakan tim. Kebersamaan yang terjalin menjadi penyemangat tersendiri.

“Kami sering buka puasa dan sahur bersama anggota dan tim urai, bahkan di dalam tol. Kadang tidak sempat sahur karena masih patroli jauh dari rest area,” kenangnya.

Namun, rasa rindu pada keluarga tetap menjadi duka yang menyelinap di tengah padatnya tugas. 

“Kami belum sempat bertemu keluarga. Jadi, justru keluarga kami yang datang ke rest area untuk bertemu sejenak,” tuturnya

Dia menyebut, Ops Ketupat Lodaya 2025 di Subang bukan sekadar pengamanan lalu lintas, melainkan kisah pengabdian, solidaritas, dan kemanusiaan yang mengiringi arus mudik jutaan orang. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved