Dokter RSHS Lecehkan Pasien

Komentar Dokter Tirta Soal Kasus Dokter PPDS Perkosa Keluarga Pasien di RSHS Bandung: Menghancurkan

Kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual dokter PPDS terhadap keluarga pasien di RSHS Bandung turut disoroti Dokter Tirta, beri komentar menohok

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Youtube BNPB/Tribunjabar.id
KEKERASAN SEKSUAL DI RSHS: Priguna Anugerah (kanan), dokter residen anestesi atau peserta PPDS yang memperkosa keluarga pasien di RSHS Bandung dan arsip Dokter Tirta (kiri). - Dokter Tirta turut memberikan komentar menohok terkait kasus kekerasan seksual yang dilakukan dokter PPDS di RSHS Bandung 

TRIBUNJABAR.ID - Kasus kekerasan seksual dan pemerkosaan seorang dokter PPDS terhadap keluarga pasien di RSHS Bandung turut disoroti Dokter Tirta.

Bahkan Dokter Tirta memberikan komentar menohok terkait perbuatan bejat pelaku yang merupakan peserta Program Pendidikan Dokter Spesial (PPDS) tersebut.

Kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual di RSHS Bandung ini tengah menjadi sorotan publik.

Kasus itu menyita perhatian publik karena juga dinilai mencoreng institusi medis sekaligus insitusi pendidikan.

Pasalnya aksi dan modus pelaku dinilai keji hingga menggegerkan.

Baca juga: Kronologi Kasus Pelecehan oleh Dokter Residen di RSHS Bandung: Suntik Korban hingga 15 Kali

Pelaku melancarkan aksi bejatnya dengan modus memberikan obat bius yang membuat korban tidak sadarkan diri dengan dalih cek darah.

Pada saat korban tak sadar itulah, ia beraksi melancarkan perbuatan asusila.

Tak hanya perbuatannya, sosok terduga pelaku juga jadi sorotan.

Terduga pelaku Priguna Anugerah (31) merupakan mahasiswa PPDS dari Fakultas Universitas Padjajaan (Unpad).

Saat kejadian Priguna Anugerah tengah menjadi peserta residen program spesial anestasi di RSHS Bandung.

Aksi bejat Priguna terkuak setelah dilaporkan korban dan berdasarkan bukti visum hingga CCTV.

Priguna diduga melakukan tindakan pemerkosaan terhadap FH (21) keluarga pasien yang saat itu sedang menjaga kerabatnya di RSHS Bandung .

FH tak sadarkan diri menjadi korban pemerkosaan atau kekerasan seksual setelah dibius pelaku.

Pelaku melancarkan modus untuk melakukan proses cross match atau pengecekan darah ke keluarga pasien.

Korban dibawa ke lantai kosong gedung rumah sakit dan dibujuk mengikuti prosedur medis palsu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved