Modus Penipuan Reservasi Hotel Muncul Lagi di Bandung, Nomor Kontak di Google Diubah Oknum Nakal

Aksi licik ini dilakukan oleh oknum yang tak bertanggung jawab dengan cara memanipulasi informasi yang muncul di pencarian Google.

Tribunnews.com
Penipuan online makin marak 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menjelang musim mudik dan liburan Lebaran, Kota Bandung kembali dihadapkan pada maraknya penipuan reservasi hotel yang menyasar para wisatawan.

Aksi licik ini dilakukan oleh oknum yang tak bertanggung jawab dengan cara memanipulasi informasi yang muncul di pencarian Google, khususnya nomor telepon hotel.

Akibatnya, calon tamu yang berniat melakukan reservasi malah terhubung dengan pelaku penipuan yang mengaku sebagai agen resmi atau perwakilan dari hotel tersebut.

Arief Bonafianto, Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung, mengungkapkan bahwa skema penipuan serupa sebenarnya bukan hal baru, karena telah terjadi pada musim liburan tahun sebelumnya dan kini kembali terulang.

“Mereka mengganti nomor reservasi hotel di Google dan menawarkan diskon hingga 50 persen untuk pemesanan kamar. Namun, calon tamu diminta membayar DP 50% ke rekening pribadi sebelum kedatangan,” jelasnya kepada Humas Kota Bandung, Jumat, 4 April 2025, dilansir bandung.go.id.

Ia menambahkan bahwa praktik curang seperti ini memberikan dampak besar terhadap kepercayaan konsumen terhadap industri perhotelan, khususnya di wilayah Bandung yang menjadi salah satu destinasi favorit saat musim liburan.

“Saat ini, 80% anggota Asosiasi Riung Priangan—yang menaungi hotel bintang 3 hingga 5 di Bandung—mengalami hal serupa. Bahkan, laporan dari Yogyakarta dan Makassar menunjukkan pola yang sama,” tambahnya.

Arief pun menegaskan bahwa hotel-hotel resmi tidak pernah meminta pembayaran melalui rekening pribadi, karena sistem transaksi mereka sudah terintegrasi secara profesional dan aman. Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat untuk lebih cermat dan kritis saat melakukan reservasi.

Masih terkait dengan kasus ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana, turut angkat bicara.

Ia memberikan saran agar masyarakat menghindari melakukan transaksi dengan pihak yang tak jelas kredibilitasnya dan mengandalkan platform pemesanan daring yang telah terbukti terpercaya.

“Kami sarankan untuk memesan melalui online travel agent resmi seperti Traveloka, Agoda, dan Booking.com. Jangan pernah mentransfer uang ke rekening pribadi yang tidak dikenal,” ujarnya.

Guna menindaklanjuti laporan penipuan tersebut, Diskominfo Kota Bandung berencana melaporkan kejadian ini ke Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk dilakukan penyelidikan lebih mendalam.

“Kami akan meminta investigasi lebih lanjut apakah ada peretasan atau manipulasi sistem Google My Business yang dimanfaatkan oleh oknum penipu,” tambah Yayan.

Sebagai bentuk antisipasi agar kejadian serupa tidak kembali terjadi dan tidak semakin merugikan konsumen, pihak pemerintah daerah serta pelaku industri pariwisata mengimbau masyarakat untuk mengikuti langkah-langkah berikut saat hendak memesan penginapan:

Selalu pastikan nomor kontak yang dihubungi benar-benar milik hotel resmi, dengan mengeceknya melalui situs web atau akun media sosial resmi hotel, bukan hanya dari hasil pencarian di Google.

  • Gunakan jasa agen perjalanan atau platform online terpercaya dan telah dikenal luas di masyarakat.
  • Jangan pernah melakukan pembayaran ke rekening pribadi karena hotel profesional tidak akan meminta pembayaran ke rekening individu.
  • Dengan semakin canggihnya modus penipuan di era digital ini, kewaspadaan menjadi kunci utama agar tidak menjadi korban.

Para wisatawan yang akan menghabiskan libur Lebaran di Bandung diimbau agar berhati-hati dan lebih teliti, agar pengalaman liburannya tetap aman dan menyenangkan tanpa gangguan dari ulah penipu.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved