BRIN Tawarkan Deteksi Dini hingga Modifikasi Cuaca Hadapi Cuaca Ekstrem yang Sebabkan Banjir

Awalnya TMC difokuskan untuk menambah curah hujan di waduk dan sektor pertanian, kini mampu mengurangi intensitas curah hujan

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
LINTASI BANJIR - Pengguna jalan melintasi banjir yang kembali menggenangi Jalan Raya Dayeuhkolot, di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/3/2025). 

Heru menambahkan metode TMC untuk pengurangan curah hujan mencakup jumping process menggunakan pesawat terbang dan kompetisi uap air menggunakan Ground Particle Generator (GPG). 

“GPG terbukti mampu mengurangi curah hujan lebih dari 20 persen di area pertambangan dan dapat dioperasikan selama 24 jam, menggantikan pesawat yang hanya dapat beroperasi pada siang hari," ucapnya.

Sebagai langkah inovatif, Heru mengusulkan penggunaan roket TMC untuk operasi malam hari. China, misalnya, telah menggunakan 1.110 roket untuk mengendalikan cuaca selama Olimpiade 2008. Untuk itu, BRIN mendorong pengembangan teknologi serupa dengan dukungan peralatan, seperti Flying Laboratory for Atmospheric Research (FLARes), radar cuaca, dan alat survei lainnya.

“Kemandirian teknologi menjadi langkah penting bagi Indonesia dalam mitigasi bencana. Harapannya, teknologi ini dapat diintegrasikan dalam sistem mitigasi banjir yang lebih komprehensif,” katanya.(*)

Baca juga: Modifikasi Cuaca Efektif Turunkan Intensitas Hujan, Bakal Dilakukan di Jawa Barat sampai 20 Maret

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved