Modifikasi Cuaca Efektif Turunkan Intensitas Hujan, Bakal Dilakukan di Jawa Barat sampai 20 Maret

Melalui operasi tersebut, hujan diturunkan di laut sehingga curah hujan yang sampai ke daratan berkurang. 

humas bnpb
MODIFIKASI CUACA - ILUSTRASI. Pelaksanaan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah Jawa Tengah pada Sabtu (16/3/2024). Pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC) yang dilakukan oleh BMKG bersama TNI AU dan Pemerintah Provinsi Jabar, diklaim berhasil menurunkan intensitas hujan. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC) yang dilakukan oleh BMKG bersama TNI AU dan Pemerintah Provinsi Jabar, diklaim berhasil menurunkan intensitas hujan. 

Melalui operasi tersebut, hujan diturunkan di laut sehingga curah hujan yang sampai ke daratan berkurang. 

Rencananya operasi modifikasi cuaca ini bakal terus dilakukan hingga 20 Maret 2025. 

Ketua Tim Teknik OMC BMKG Pusat Bayu Prayoga mengatakan, OMC digunakan untuk memodifikasi hujan. 

Baca juga: BMKG Mulai Operasi Modifikasi Cuaca Pindahkan Hujan ke Laut Selatan, Cegah Bencana Hidrometeorologi

Caranya adalah dengan menyebarkan bahan khusus ke awan yang berpotensi menurunkan hujan lebat. 
Penyemaian ini dilakukan menggunakan pesawat yang terbang ke titik-titik tertentu yang sudah dipantau sebelumnya.

Bahan yang digunakan dalam penyemaian awan umumnya berupa natrium klorida (garam) atau bahan higroskopis lainnya. 

Bahan ini membantu mempercepat pembentukan butiran air dalam awan, sehingga hujan turun lebih cepat atau di lokasi yang lebih aman, seperti di laut.

"OMC ini bukan untuk menghilangkan hujan sepenuhnya, karena hal itu membutuhkan daya yang sangat besar. Namun, melalui penyemaian yang tepat, kita bisa mengurangi curah hujan ekstrem di wilayah rawan banjir dan longsor," ujar Bayu, Kamis (13/3/2025). 

Selama operasi, pesawat menyemai awan tiga kali sehari. BMKG bertindak sebagai pengawas utama dalam menentukan titik pertumbuhan awan yang menjadi target penyemaian berdasarkan pantauan radar dan citra satelit. 

Pilot dan tim teknis dari TNI AU memastikan bahan semai tersebar dengan optimal. Dengan cara ini, hujan bisa dialihkan dan diturunkan di tempat yang lebih aman, seperti di laut.

Bayu menegaskan, air hujan hasil OMC tidak berbahaya bagi lingkungan dan manusia. Penyemaian hanya mengubah proses fisis awan tanpa mempengaruhi sifat kimiawi air hujan.

Baca juga: Modifikasi Cuaca Difokuskan di Wilayah Jabar, Curah Hujan Tinggi Akan sampai 11 Maret 2025

"Air hujan yang dihasilkan dari OMC sama dengan hujan alami. Kami juga rutin melakukan uji laboratorium untuk memastikan hal ini," katanya.

Ia menanggapi kekhawatiran masyarakat mengenai potensi banjir rob akibat OMC. Menurutnya, banjir rob lebih dipengaruhi oleh faktor astronomis seperti pasang naik air laut, bukan oleh hujan yang dihasilkan dari penyemaian.

"OMC tidak menyebabkan banjir rob, karena hujan yang turun di laut akan tersebar di area yang luas. Banjir rob terjadi karena faktor pasang surut yang berasal dari siklus alami air laut," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved