AKBP Fajar Siap-siap Dipecat 3 Hari Lagi, Polri Akui eks Kapolres Ngada Lakukan Pelanggaran Berat

Keputusan ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar Divisi Humas Polri di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Editor: Ravianto
Reynas Abdila/tribunnews
BAJU ORANYE - Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (13/3/2025). AKBP Fajar akan menghadapi sidang Kode Etik Profesi Polri (KKEP) yang dijadwalkan pada 17 Maret 2025. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur atau pencabulan anak di bawah umur.

Selain kasus pencabulan, AKBP Fajar juga tersandung kasus narkoba.

Keputusan ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar Divisi Humas Polri di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Karowabprof Divisi Propam Polri Brigjen. Pol. Agus Wijayanto menuturkan bahwa AKBP Fajar melakukan pelanggaran kode etik berat.

"Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa perbuatan AKBP Fajar termasuk kategori pelanggaran berat," katanya.

Agus berujar terduga pelanggar  telah menjalani proses kode etik di Propam Polri sejak 24 Februari 2025. 

Baca juga: Alasan Kapolri Mengapa AKBP Fajar eks Kapolres Ngada Belum Dipecat meski Sudah Jadi Tersangka

Adapun sidang Kode Etik Profesi Polri (KKEP) dijadwalkan pada 17 Maret 2025.

"Sidang kode etik akan segera digelar dengan ancaman sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH)," tambahnya.

Atas perbuatannya, FWLS dijerat dengan sejumlah pasal berlapis.

TAMPANG AKBP FAJAR - AKBP Fajar eks Kapolres Ngada dalam konferensi pers, Kamis (13/3/2025). AKBP Fajar menyebarkan konten asusila yang dibuatnya terhadap korban anak di bawah umur ke dark web.
TAMPANG AKBP FAJAR - AKBP Fajar eks Kapolres Ngada dalam konferensi pers, Kamis (13/3/2025). AKBP Fajar menyebarkan konten asusila yang dibuatnya terhadap korban anak di bawah umur ke dark web. (Reynas Abdila/tribunnews)

Di antaranya Pasal 6 huruf C, Pasal 12, Pasal 14 ayat 1 huruf A dan B, serta Pasal 15 ayat 1 huruf E, G, J, dan L UU No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. 

Selain itu, ia juga dijerat Pasal 45 ayat 1 junto Pasal 27 ayat 1 UU ITE No. 1 Tahun 2024. Ancaman hukuman maksimal mencapai 15 tahun penjara dan denda hingga Rp1 miliar.

Kasus Narkotika

Tak hanya kasus asusila pencabulan anak di bawah umur.

Terduga pelanggar perwira menengah ini juga tersandung kasus penyalahgunaan narkoba.

AKBP Fajar Widyadharma  sebelumnya telah menjalani tes urine terkait kasus dugaan narkotika.

Hasilnya, dia dinyatakan positif sabu-sabu.

"Hasil tes urine positif ss (sabu-sabu, red)," kata Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) Kombes Henry Novika kepada wartawan, Selasa (4/3/2025).

Henry menegaskan pemeriksaan lebih lanjut terhadap yang bersangkutan dilaksanakan di Propam Polri.(*)

Reynas Abdila/Tribunnews

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved