Maimun Pria Asal Pangandaran Tunggu Iktikad Baik dari Bule yang Menganiayanya, Sudah Lapor Polisi

Korban kecelakaan dan penganiayaan yang dilakukan bule di kawasan wisata Pangandaran, Jawa Barat, berharap ada iktikad baik dari pelaku.

Penulis: Padna | Editor: Giri
Tribun Jabar/Padna
KORBAN PENGANIAYAAN - Nasimun saat ditemui di rumahnya, Kamis (13/2/2025). Nasimun merupakan korban penganiayaan yang dilakukan warga negara asing di Pangandaran, Jawa Barat. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Korban kecelakaan dan penganiayaan yang dilakukan bule di kawasan wisata Pangandaran, Jawa Barat, berharap ada iktikad baik dari pelaku.

Korbannya adalah Nasimun (60), pria asal Dusun Karangsalam RT 04/ 05, Desa Pananjung, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. 

Nasimun adalah korban kecelakaan sekaligus diduga korban penganiayaan oleh seorang bule berinisial ZSS (52) asal California, Amerika Serikat.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Kidang Pananjung RT 04/08 Dusun Parapat Desa Pangandaran, Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.  

Nasimun saat itu dalam perjalanan menjemput istri yang berjualan pecel di kawasan wisata Pantai Pangandaran.

Nasimun menyampaikan, permasalahan itu sudah diserahkan ke Polres Pangandaran.

Baca juga: Melihat Mural Susi Pudjiastuti di Kawasan Wisata Pantai Pangandaran, Disebut Mirip Nyi Roro Kidul

Pasca-kejadian kecelakaan dan kemudian diduga dianiaya si bule, kondisi kesehatannya sudah mulai membaik.

Dia pun membuka pintu selebar-lebarnya jika ada iktikad baik dari pihak keluarga WNA untuk ke rumahnya guna meminta maaf.

"Kan, kata Pak Ustaz juga kalau ada orang yang minta maaf harus dimaafkan," ujar Nasimun kepada wartawan di rumahnya, Kamis (13/2/2025) siang.

Menurutnya, jika yang bersangkutan datang ke rumah, berarti ada niat baik dan tentu akan diterima meskipun sudah lapor polisi. 

Baca juga: Kasus Bule Aniaya Lansia di Kawasan Wisata Pangandaran, Polisi Panggil Para Saksi

Namun jika ada iktikad baik dari WNA itu, dia mengaku kebingungan untuk mencabut laporan di pihak polisi.

"Ngurusnya harus gimana? Karena saya kan awam," ucapnya.

Intinya Nasimun akan menerima jika dari pihak keluarga WNA meminta untuk diselesaikan secara kekeluargaan.

"Saya juga bersedia dan disaksikan oleh pihak keluarga. Bukannya ingin disembah atau minta dihargai. Tapi, kan kemanusiaan saja. Karena, minta maaf kan enggak bayar," kata Nasimun.

Dia mengatakan, memang ada yang sempat ke rumahnya.

"Tapi cuma dari perwakilan," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved