Ironi Berhemat Pemerintah, Anggaran Dipangkas tapi Stafsus Ditambah, Lantik Deddy Corbuzier
Pelantikan Deddy Corbuzier dan sejumlah orang lainnya jadi sorotan karena dilakukan di tengah-tengah efisiensi anggaran.
Deddy Corbuzier berharap ia dapat menjalankan amanat yang diberikan dengan baik.
Ironi Pemangkasan Anggaran
Pelantikan Deddy Corbuzier beserta lima orang lainnya menjadi ironi karena digelar saat pemerintah sedang giat memangkas anggaran sejumlah kementerian/lembaga.
Pemangkasan anggaran ini membuat banyak pegawai merasa waswas karena takut kehilangan pekerjaannya.
Dikutip dari Kompas.id, peneliti Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas Fitra) Gulfino Guevarrato menilai pelantikan itu tidak etis dilakukan di tengah kebijakan pemerintah mengefisiensi anggaran kementerian/lembaga serta pemerintah daerah (pemda).
"Ini sih sebenarnya mengganggu suasana kepentingan dari kementerian dan lainnya. Di saat kemudian ada honorer yang tidak diperpanjang, misalnya. Atau, ada staf-staf khusus atau staf tenaga ahli yang tidak diperpanjang karena memang tidak ada kerjaan. Sedangkan di sisi lain, Kemenhan malah mengobral stafsus," kata dia.
Baca juga: Sosok Raline Shah Resmi Jadi Stafsus Komdigi, Dititipi Pesan dari Meutya Hafid soal Anak-anak
Ia pun mempertanyakan urgensi pelantikan stafsus dan asisten khusus sebagai pejabat baru di lingkungan Kemenhan.
Sementara itu, pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menyoroti pengelolaan anggaran Kemenhan sebelum melantik lima orang Stafsus di tengah efisiensi anggaran.
Menurut dia, pelantikan lima Stafsus ini harus benar-benar sudah melalui pertimbangan matang, terkhusus dalam pengelolaan anggaran Kemenhan.
"Selama anggaran untuk posisi ini dikelola dengan bijaksana dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tujuan Kemenhan, pengangkatan Deddy Corbuzier dapat dipandang sebagai langkah strategis yang mendukung kinerja kementerian dalam menghadapi tantangan komunikasi di era digital," ujar Khairul, dilansir dari Kompas.com.
Kendati demikian, Khairul menyarankan Deddy Corbuzier berhati-hati dalam setiap tindakannya karena kini telah mengemban jabatan baru dan penting.
Secara spesifik, Khairul berharap Deddy mampu menghindari kontroversi karena Deddy dikenal sebagai publik figur yang memiliki pengaruh besar.
"Sebagai figur publik yang memiliki pengaruh besar, penting untuk menghindari kontroversi yang bisa mengganggu kelancaran tugas komunikasi sosial dan publik yang diemban," ujar Khairul.
Selain itu, Deddy Corbuzier juga diharapkan melakukan pendekatan yang bijak dan responsif terhadap dinamika sosial.
Hal ini agar peran Stafsus yang diembannya dapat berjalan lancar dan berdampak positif sesuai harapan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Pangkas Anggaran, Deddy Corbuzier Malah Jadi Stafsus Menhan"
staf khusus
Kementerian Pertahanan
Deddy Corbuzier
pelantikan
efisiensi anggaran
Sjafrie Sjamsoeddin
| Pejabat Karawang Bakal Dievaluasi Tiap Enam Bulan, jika Jelek Bakal Non-job |
|
|---|
| Lautan Biru di Garut, 6,5 Ribu PPPK Paruh Waktu Dilantik, Bupati Minta Jangan Mengeluh Soal Gaji |
|
|---|
| Sebelum Cerai, Sabrina Chairunnisa Akui Kerap Pisah Ranjang dengan Deddy Corbuzier, Ungkap Pemicunya |
|
|---|
| Permintaan Khusus Sabrina Chairunnisa Usai Gugat Cerai Deddy Corbuzier ke Pengadilan Agama Tigaraksa |
|
|---|
| Sosok Sabrina Chairunnisa Gugat Cerai Deddy Corbuzier, Kisah Cintanya Sempat Disorot karena Restu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Deddy-Corbuzier-dan-Menhan.jpg)