Kebohongan Valyano di SPN Polda Jabar yang Bikin Kodiklatal TNI AL Kirim Surat, Kini Disebut NPD

Dede mengatakan Boni berbohong saat proses Penelusuran Mental Kepribadian (PMK).

Kolase tangkapan layar youtube TVR PARLEMEN
SISWA SPN DIPECAT - Tangkapan layar sosok Valyano Boni Raphael yang saat sidang Komisi III DPR RI RDP dan RDPU terkait pemberhentian siswa SPN Polda Jabar pada Kamis (6/2/2025) yang diambil oleh Tribunnews pada hari ini Sabtu(8/2/2025). Inilah sosok Valyano Boni Raphael siswa sekolah polisi negara (SPN) Polda Jabar yang kini tengah jadi sorotan publik, terungkap rekam jejaknya 

TRIBUNJABAR.ID - Siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Barat yang dilekuarkan, Valyano Boni Rapahel, rupanya memiliki riwayat berbohong soal riwayat mengikuti pendidikan.

Hal tersebut diungkap Kepala SPN Polda Jabar, Kombes Dede Yudi Ferdiansyah dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI, Kamis (6/2/2025).

Valyano Boni Raphael dipecat dari SPN Polda Jabar H-6 pelantikan anggota Polri.

Pemecatan Boni dilakukan karena siswa tersebut melakukan sejumlah pelanggaran dan diduga mengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD).

Baca juga: Total Harta Kekayaan AKBP Bonifacius Surano Ayah Valyano Siswa SPN yang Dipecat Jabat Perwira Polisi

Dede mengatakan Boni berbohong saat proses Penelusuran Mental Kepribadian (PMK).

Ketika mengisi Litpers, yaitu tes untuk menelusuri latar belakang, sikap, dan cara hidup calon Bintara, Boni dikatakan mengaku tak pernah mengikuti pendidikan militer.

Tetapi, setelah pihak SPN Polda Jabar berkoordinasi dengan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Sekolah Bintara TNI Angkatan Laut (Kodiklatal Seba TNI AL), diketahui Boni pernah mengikuti pendidikan pada 2023.

"(Boni) memberikan keterangan palsu. Yang Bersangkutan mengisi Litpers atau PMK, (mengaku) tidak pernah mengikuti pendidikan militer," ungkap Dede, dikutip dari YouTube TV Parlemen, Selasa (11/2/2025).

"Dari hasil koordinasi dengan Kodiklatal Seba TNI AL, Yang Bersangkutan pernah mengikuti pendidikan di Seba TNI AL gelombang 1 tahun 2023 selama dua bulan," imbuh dia.

Untuk memperjelas riwayat pendidikan militer Boni, Kodiklatal TNI AL mengirim surat kepada SPN Polda Jabar.

Dalam surat Komandan Kodiklatal TNI AL Nomor: R/758/XI/2024 tertanggal 12 November 2024, Boni disebutkan pernah mengikuti pendidikan sebagai siswa Dikmaba TNI AL angkatan XLIII/1 Tahun Ajaran 2023.

Baca juga: Sosok Veronica Putri Amalia, Ibu dari Valyano Siswa SPN yang Dipecat Ternyata Punya Posisi Ini

Meski demikian, Boni diberhentikan karena mengidap depresi berat.

Selain itu, kata Dede, menurut surat Kodiklatal TNI AL, Boni juga tidak mengikuti kegiatan belajar melebihi 10 persen dari seluruh jam pelajaran.

"Keputusan Komandan Kodiklat TNI AL, Yang Bersangkutan dikeluarkan dengan alasan memiliki penyakit depresi berat dengan gejala psikotik," jelas Dede.

Diduga Idap NPD

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Bagian Psikologi Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Jabar, Ipda Ferren Azzahra Putri, menyampaikan pemaparan mengenai hasil pemeriksaan psikologi terhadap Valyano Boni Raphael.

Hasilnya, kata Ferren, beberapa perilaku Boni menjurus ke NPD.

Ferren lantas memberikan contoh-contoh perilaku Boni yang dianggap mengarah ke NPD.

Pertama, Ferren mengatakan Boni berteriak 'Brimob' saat berlari bersama siswa SPN Polda Jabar.

"Contoh, anak kami dinyatakan NPD adalah saat lari bersama siswa, anak kami bersorak 'Brimob' dan itu dianggap oleh Bakpesi Polda Jabar (sebagai perilaku) NPD," jelas Ferren.

Contoh selanjutnya adalah, saat Boni meminta fasilitas kesehatan yang tak sesuai aturan SPN Polda Jabar.

Baca juga: Kesedihan Ibu Valyano SPN Polda Jabar yang Dipecat Sebelum Dilantik, Tak Terima Anaknya Disebut NPD

Menurut Ferren, Boni meminta dirawat di RS Siloam saat akan menjalani operasi impaksi gigi.

"Merasa memiliki hak lebih. Kami dapat data dari SPN, Yang Bersangkutan tidak ingin dirawat di rumah sakit Polri saat impaksi gigi."

"(Boni) ingin dirawat di Siloam, ingin mendapat fasilitas terbaik," urainya.

Selain NPD, Boni juga disebutkan melakukan eksploitasi interpersonal terhadap rekannya.

Pada suatu kesempatan, Boni dikatakan pernah meminta kepada rekannya, agar ia dipukul menggunakan sapu lidi.

Alasannya, Boni ingin menunjukkan kepada orang tua, ia menjadi korban pemukulan.

"Dengan maksud seolah dipukuli pengasuh. Karena dilakukan pemeriksaan tidak terbukti adanya pemukulan dan penculikan tersebut, Propam kami sudah melaksanakan pemeriksaan," kata Ferren.

Belum selesai melanjutkan pernyataannya, omongan Ferren lantas dipotong oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni.

Menurut Sahroni, apa yang disampaikan Ferren merupakan luapan kebencian dan bukan faktual dari cerita yang terjadi.

"Ini sudah meluapkan kebencian. Ini nggak baik, nggak boleh, ini nggak bisa. Ini bukan faktual dari cerita yang terjadi, ini hanya kebencian."

"Masa menuduh si ini nggak bener si itu nggak bener, apa Ibu bener? Belum tentu," kata Sahroni.

Baca juga: Sosok Valyano Siswa SPN Dipecat Jelang Pelantikan Disebut Terindikasi Idap NPD, Rekam Jejak Terkuak

Hasil Pemeriksaan Dikatakan Sehat

Terkait Valyano Boni Raphael yang diduga mengidap NPD, sang ibu, Veronica Putri Amalia, membantahnya.

Sebab, menurut hasil pemeriksaan biro psikologi dan Polri Jawa RS Polri Sukamto, Boni dinyatakan sehat.

Sebagai informasi, pemeriksaan psikologi ini dilakukan Boni setelah ia dipecat dari SPN Polda Jabar dan dinyatakan NPD.

"Setelah anak kami keluar dari SPN, kami melakukan pemeriksaan di biro psikologi, hasilnya berbeda dari yang dipaparkan SPN. Hasilnya sehat," kata Veronica dalam kesempatan yang sama.

"Yang kedua, kami melakukan pemeriksaan di RS Polri Sukamto, di mana hasilnya anak kami sehat secara pemeriksaan psikolog dan kesehatan jiwa," tegas dia.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Diduga NPD, Valyano Boni Disebut Pernah Bohongi SPN Polda Jabar, Kodiklatal TNI AL 'Turun Tangan', 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved