Wisatawan Kini Lebih Pilih Pangalengan daripada Ciwidey Saat Berlibur, Ini Faktor Penyebabnya

Terjadi pergeseran wisatawan yang berkunjung  ke Kabupaten Bandung, yang tadinya ke Ciwidey, kini beralih ke Pangalengan.

Tribun Jabar/Adi Ramadhan Pratama.
DESTINASI WISATA - Pergeseran destinasi wisata di Kabupaten Bandung dari Ciwidey ke Pangalengan mulai terasa selama libur panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025. Tribun Jabar/Adi Ramadhan Pratama. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Terjadi pergeseran wisatawan yang berkunjung  ke Kabupaten Bandung, yang tadinya ke Ciwidey, kini beralih ke Pangalengan.

Hal tersebut mulai terasa selama libur panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung, Wawan Ahmad Ridwan mengatakan, terdapat beberapa faktor para wisatawan memilih Pangalengan.

Salah satunya yaitu pertumbuhan objek wisata baru di Pangalengan. Dan hal itu membuat wisatawan yang berkunjung ingin mencari pengalaman berbeda.

"Mungkin banyak objek wisata baru tumbuh di Pangalengan. Lalu mungkin di Ciwidey, objek wisatanya masih yang lama, jadi wisatawan mencari pengalaman baru ke Pangalengan," ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu (29/1/2025).

Selain itu, kemacetan yang kerap terjadi di jalur menuju Ciwidey menjadi alasan lain bagi wisatawan untuk beralih ke daerah yang dianggap lebih lancar, yaitu Pangalengan.

Baca juga: Arus Balik Libur Panjang, Ratusan Penumpang Bus di Terminal Cicaheum, Bandung, Mulai Berdatangan

"Mungkin di Ciwidey itu jalannya terlalu krodit, jadi wisatawan mencari alternatif ke daerah yang dianggap lebih lancar, tapi saat ini juga sama Pangalengan macet," ucapnya.

Di sisi lain seiring meningkatnya jumlah wisatawan, Wawan mengatakan aksesibilitas ke wilayah selatan Kabupaten Bandung menjadi tantangan tersendiri.

Menurutnya perlu ada peningkatan infrastruktur jalan untuk mengurai kemacetan. Namun upaya itu harus mempertimbangkan kondisi lingkungan agar tidak merusak.

"Aksesibilitas ini kita berbenturan dengan kondisi situasi lingkungan yang ada. Di sisi lain, akses jalan ini perlu ada tambahan volume. Tapi di sisi lain juga kita harus memperhatikan ekosistem yang ada," ujarnya.

Wawan mengungkapkan bahwa Bupati Bandung, Dadang Supriatna saat ini telah mengajukan usulan pembukaan akses jalan tol ke wilayah selatan. 

Di mana jika terealisasi, hal tersebut diharapkan bisa menjadi salah satu solusi bagi kemacetan tanpa mengorbankan keseimbangan lingkungan.  

"Saya kira pemerintah punya strategi, bagaimana ekosistem alam yang ada tetap bisa dipertahankan, tapi jaringan jalan yang ada juga bisa ditambah supaya mengurai kemacetan," katanya. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved