Viral Siswa SD di Sukabumi Santap Makan Bergizi Gratis di Badan Jalan, Ini Faktanya
peristiwa siswa SDN Bungur makan di jalan terjadi pada Desember 2024 saat Kabupaten Sukabumi dikepung bencana.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Viral di media sosial siswa SDN Bungur di Kampung Cibungur, Desa/Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyantap makan bergizi gratis (MBG) di badan jalan.
Dalam video viral berdurasi 29 detik, terlihat siswa-siswi SDN Bungur berjalan kaki dari arah sekolah dan mengambil paket MBG yang diantarkan mobil, hingga mereka makan duduk di jalan bersama-sama.
Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SDN Bungur, Kusyanto, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, siswa SDN Bungur makan di jalan itu terjadi pada Desember 2024 saat Kabupaten Sukabumi dikepung bencana.
Dalam video viral yang diunggah akun Tiktok @rv.fathur, terlihat video diunggah tanggal 3 Desember 2024.
"Sebenarnya begini, waktu itu hujan sampai 2 hari nggak berhenti sehingga kita untuk mendapatkan makan, anak itu harus mengambil makan, kemudian dimakan di sekolah tetapi tidak memungkinkan takut ada apa-apa."
"Kata pihak pengelola itu boleh lah untuk hari ini makan di sini saja (jalan), jadi gak bawa ke sekolah. Itu tepatnya pas hujan gak berhenti, waktu ada bencana putusnya jembatan Cimandiri. Kemudian berbagai macam banjir di Kabupaten Sukabumi," ujar Kusyanto ditemui di SDN Bungur, Rabu (8/1/2025).
Kusyanto menjelaskan, SDN Bungur merupakan pilot projek MBG di Warungkiara, program MBG itu didapat SDN Bungur sudah satu tahun sejak Januari 2024.
Menurut Kusyanto, sebelum viral siswa menyantap MBG di jalan, setiap hari para siswa berjalan kaki melalui jalan lingkungan yang cukup terjal sejauh sekitar 300 meter untuk mengambil paket MBG yang diantarkan pengelola.
Para siswa berjalan kaki melalui jalan menanjak dan curam menjemput paket MBG di jalan, karena mobil yang mengantarkan paket makan bergizi gratis tidak dapat mengakses jalan menuju sekolah.
"Akses jalan, kebetulan SD ini adanya di tempat seperti ini (lereng). Lokasinya jauh dari lingkungan penduduk sehingga akses jalannya sangat-sangat sulit. Kalau jalannya ada (jalan gang), sudah ditembok, sudah rusak-rusak lagi, yang paling utama itu medannya karena dari jalan itu sangat menanjak, berbelok dan curam, mungkin sekitar 200-300 meter (jarak) ke jalan bagus," ucap Kusyanto.
"Tiap hari (siswa jalan) ambil, agak sedikit mengganggu KBM karena mereka ambilnya itu sebelum masuk sekolah, kemudian sambil membawa bekas yang kemarin. Makan setelah istirahat mungkin 10 menit ada keganggu belajarnya," jelasnya.
Melihat kondisi tersebut sudah sekitar satu tahun dilakukan oleh ratusan siswa SDN Bungur, Kusyanto mengatakan, komite sekolah bersama orang tua siswa akhirnya sepakat untuk menggunakan jasa angkutan ojek, untuk mengantarkan paket makan bergizi gratis ke sekolah.
"Kami inisiatif mengambil makanannya dengan menggunakan jasa angkutan walaupun komite komitmen untuk membiayai transport makanan ke atas. Sekarang siswa sudah makannya di sekolah. Ini kesepakatan komite dengan orang tua untuk membiayai ongkos angkut itu satu bulan itu sekitar Rp 700 ribuan, baru kemarin, dua hari yang lalu (pakai jasa angkutan ojek)," urai Kusyanto.
Kusyanto menyebutkan, total siswa SDN Bungur yang mendapatkan makan bergizi gratis sebanyak 164 siswa ditambah delapan orang guru. Menu makanan yang didapat siswa pun setiap harinya bervariasi.
"Menu yang dikasih bervariasi, setiap hari berbeda. Kemudian lauk, protein, sayur berubah, susu dan buahnya juga tetap ada. 164 siswa sudah dapat semua makan. Alhamdulillah dengan adanya makan ini setiap anak semangat belajarnya ada, sehingga tingkat kehadirannya pun setelah makan gratis ini sangat bagus, konsentrasinya," ujar Kusyanto.* (M Rizal Jalaludin)
| Ribuan SPPG di Jabar Masih Belum Penuhi Sertifikat Laik, Baru 408 yang Punya SLHS |
|
|---|
| Kami Kira Sudah Selesai: Kepsek MTs Cikembar Sukabumi Akui Ada Bullying dan Sudah Islah Awal Oktober |
|
|---|
| IIYF Dukung Kolaborasi Indonesia–India Soal MBG: Membangun Solidaritas Pangan Dua Negara |
|
|---|
| "Ini Soal Nyawa Manusia": Keluarga Siswi Sukabumi Korban Dugaan Bullying Tolak Keras Mediasi Damai |
|
|---|
| BPBD Jabar Turunkan Dua Tim Tangani Bencana Sukabumi, Fokus Bantu Korban dan Perbaikan Infrastruktur |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.