Susu Tak Wajib dalam Komponen Menu Makan Bergizi Gratis, Begini Penjelasannya!
Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa sekolah tidak menghidangkan susu sebagai menu pelengkap.
Penulis: Nappisah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa sekolah tidak menghidangkan susu sebagai menu pelengkap.
Menanggapi hal ini, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Siti Rochani, menuturkan susu memang tidak diwajibkan menjadi komponen dalam menu MBG.
"Menurut Kepala Program MBG, Pak Dadan, memang susu tidak diwajibkan menjadi komponen dalam menu MBG. Namun, di daerah-daerah yang memiliki keterjangkauan susu segar dan keamanan pangan yang lebih terjamin, susu tetap dapat dimasukkan dalam menu sebagai salah satu sumber gizi penting," jelasnya, kepada Tribunjabar.id, Rabu (8/1/2025).
Walaupun tidak wajib, kata dia, susu memang sangat dianjurkan sebagai sumber kalsium bagi anak-anak, karena kalsium dari susu dapat diserap lebih optimal dibandingkan sumber kalsium lainnya.
Ia juga menambahkan bahwa susu sapi kaya akan protein, asam amino esensial, serta vitamin dan mineral yang mendukung pertumbuhan dan kesehatan tubuh.
Kandungan gizi susu sapi, lanjutnya, terdapat Protein dan Asam Amino Esensial seperti Lisin, Isoleusin, Leusin, dan Metionin yang tak dapat diproduksi oleh tubuh.
Kemudian, Kalsium, Vitamin D, Vitamin A, dan Vitamin B12, yang mendukung pertumbuhan tulang dan gigi. Zinc, Fosfor, Magnesium, dan Zat Besi yang berperan dalam menjaga sistem imun dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Sehingga, kata dia, manfaat minum susu sapi mendukung pertumbuhan tulang, mencegah gigi berlubang, meningkatkan masa otot, menjaga kesegaran tubuh hingga menjaga kesehatan jantung.
Diketahui, bahwa pedoman penyediaan susu dalam program MBG mengatur pemberian susu ke dalam menu MBG adalah tidak wajib.
Susu dimungkinkan untuk gunakan di daerah-daerah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada atau dekat dengan Koperasi Sapi Perah yang memiliki unit pengolahan susu atau UMKM pengolah susu pasteurisasi.
Kemudian, susu bisa diberikan dalam menu MBG sebanyak 2-3 kali seminggu.
Di hari-hari tanpa susu, kebutuhan protein dapat dipenuhi dengan bahan makanan lain seperti telur, dan kalsium dapat dipenuhi melalui sumber lain seperti daun kelor.
Susu dalam program MBG disarankan menggunakan kemasan yang lebih aman, seperti gelas, botol, atau sachet. (*)
| Ribuan SPPG di Jabar Masih Belum Penuhi Sertifikat Laik, Baru 408 yang Punya SLHS |
|
|---|
| IIYF Dukung Kolaborasi Indonesia–India Soal MBG: Membangun Solidaritas Pangan Dua Negara |
|
|---|
| Kondisi Korban Keracunan MBG di Cibodas Bandung Barat, Mulai Dipulangkan, Tinggal 10 Orang di Posko |
|
|---|
| Jumlah Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Capai 2.000 Orang, Dinkes Klaim Sudah Monitoring |
|
|---|
| Update Keracunan MBG Cibodas Bandung Barat, 133 Korban dan Puluhan Masih Dirawat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Dua-siswi-SMAN-9-Bandung-menunjukkan-susu-kotak.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.