Berita Viral

Sosok Irjen Pol Purn Rikwanto Tegur Kapolres Jaktim Lambat Tangani Kasus George: Jangan Pilih-pilih

Inilah sosok purnawirawan jenderal bintang dua Polri yang menegur Kapolres Jaktim soal lambatnya penanganan kasus anak bos toko roti aniaya karyawan.

Kolase Tribun Jabar (Foto Kompas/Tribunnews)
Inilah sosok purnawirawan jenderal bintang dua Polri yang menegur Kapolres Jaktim soal lambatnya penanganan kasus anak bos toko roti aniaya karyawan. 

Pada tahun 2010, jenderal asal Medan ini dimutasi menjadi Widyaiswara Muda Sespim Polri.

Baca juga: FAKTA BARU Korban Anak Bos Toko Roti, Dikerjai Kuasa Hukum Sampai Harus Jual Motor Buat Bayar

Dua tahun kemudian, nama Rikwanto makin dikenal publik karena ia menjabat sebagai Kabidhumas Polda Metro Jaya.

Karier Rikwanto lalu makin cemerlang di Humas Polri setelah didapuk untuk menjadi Kabagpenum Divhumas Polri pada tahun 2015.

Setelah mendapat jabatan itu, ia sempat menduduki posisi sebagai Analis Kebijakan Madya bidang PID Divhumas Polri, (2015), Karopenmas Divhumas Polri (2016), dan Karo Multimedia Divhumas Polri (2017).

Pada tahun 2018, Rikwanto kemudian diamanahkan untuk mengisi kursi jabatan posisi Wakapolda Kalimantan Tengah.

Lalu, ia diangkat menjadi Kapolda Maluku Utara pada tahun 2020.

Di tahun 2020 pula, Rikwanto ditunjuk menjabat Kapolda Kalimantan Selatan.

Barulah setelah itu ia dimutasi sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Jemen Ops Itwasum Polri dalam rangka pensiun pada tahun 2022.

Kapolres Jaktim Akui Kasus George Sugama Lambat

Kapolres Metro Jakarta Timur (Jaktim) Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengakui, penanganan kasus George Sugama Halim berjalan lambat. 

George adalah anak bos toko roti di Cakung, Jaktim yang menjadi tersangka usai menganiaya karyawan berinisial D pada Kamis (17/10/2024) karena korban menolak mengantarkan 

Korban sebenarnya sudah melaporkan George ke Polres Metro Jaktim pada Jumat (18/10/2024). 

Namun, pelaku baru ditangkap dua bulan kemudian setelah video penganiayaan viral di media sosial sejak Sabtu (14/12/2024). 

Dwi Ayu Darmawati (19) korban penganiayaan anak bos toko roti di kawasan Cakung, Jakarta Timur akhirnya buka suara ungkap pengakuan soal pemicu penganiayaan terjadi. 
Dwi Ayu Darmawati (19) korban penganiayaan anak bos toko roti di kawasan Cakung, Jakarta Timur akhirnya buka suara ungkap pengakuan soal pemicu penganiayaan terjadi.  (Kolase Istimewa via Tribun Bogor)

Istilah no viral no justice lalu muncul karena polisi dinilai baru bertindak setelah peristiwa anak bos roti aniaya karyawan menjadi sorotan warganet di media sosial. 

Terkait hal itu, Nicolas meminta maaf dan mengaku sudah menindaklanjuti laporan korban sebelum viral. 

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved