Polemik Sampah Menumpuk di TPS Pasar Caringin, Pemprov Jabar Minta Pengelola Tanggung Jawab

Bey Machmudin meminta pengelola Pasar Caringin bertanggung jawab atas tumpukan sampah di Tempat Pembungaan Sementara (TPS) Caringin.

Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Pengendara motor melintas di dekat tumpukan sampah Pasar Caringin, Kota Bandung, Senin (16/12/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ribuan kubik sampah menumpuk di Tempat Pembungaan Sementara (TPS) Pasar Caringin dan belum tersentuh mobil pengangkut sampah untuk dibersihkan. 

Kondisi ini sudah terjadi sangat lama dan belum ada tindakan apapun dari pengelola TPS Pasar Caringin.

Untuk itu, Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin, meminta pengelola Pasar Caringin bertanggung jawab atas tumpukan sampah di TPS Pasar Caringin.

Menurut Bey, pemprov sudah memberikan keringanan dengan menambah dua rit untuk pengangkutan sampah dari Pasar Caringin ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Sarimukti.

Baca juga: Sampah Menggunung di Pasar Caringin Bandung Tanggungjawab Pengelola, DLH Investigasi Penyebabnya

"Pasar Caringin ada pengelolanya. Kami minta pengelolanya agar bertanggungjawab. Solusi cepatnya, di Sarimukti itu sudah 214 rit total Bandung Raya. Kami berikan tambahan di Kota Bandung, dua rit untuk Caringin. Tadinya sudah tiga rit, nambah dua rit. Kami minta untuk diberesin," ujar Bey, Selasa (17/12/2024). 

Bey menyebut sampah yang dihasilkan di Pasar Caringin dalam satu hari mencapai 48 ton. Setiap hari, sampah-sampah tersebut diangkut ke Sarimukti sebanyak lima rit atau sekitar 30 ton. 

"Ada selisih 18 ton. Kami minta pengusaha, pedagang sayur, dilibatkan juga, jangan dibebankan kepada pemerintah. Di situ ada pengelola, harus bertanggungjawab pada sampahnya seperti apa," katanya. 

Menurutnya, sampah yang dihasilkan di Pasar Caringin biasanya berupa sayuran yang sudah tidak layak jual. Sebaiknya, sampah-sampah organik seperti sayuran dibawa atau dijadikan pakan ternak di Ciwidey atau Pangalengan.

Baca juga: Profil Dokter Azmi Fadhlih, Ahli Penyakit Kulit Asal Bandung Meninggal Mendadak karena Hal Ini

"Misal sayuran itu dikirim dari Ciwidey atau Pangalengan, (sisanya yang tidak layak jual) dikirimkan lagi ke Ciwidey atau Pangalengan, bisa untuk pakan ternak. Jadi kami berharap pengelola Caringin, pedagang membantu bersama supaya sampah tidak asal buang, tapi dimanfaatkan lagi," katanya.

Selain itu, Bey pun mengingatkan kepada pemilik usaha rumah makan restoran agar ikut mengelola sampahnya, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru. 

"Libur Nataru ini kami minta mengelola sampahnya dengan baik, karena pasti pengunjung banyak. Minta sampah diperhatikan jangan hanya mengumpulkan dan dikirim ke TPS, tapi kelola dengan baik," ujar Bey. (*) 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved