Kisah Kakek Penjual Buah di Bogor Jualan dari Pagi hingga Sore Gak Laku, Berbuah Manis Gara-gara Ini

Sebuah video kisah perjuangan kakek penjual buah di Bogor, viral di media sosial. Dari pagi sampai sore dagangan tak laku, dapat rezeki tak terduga

Editor: Hilda Rubiah
Kolase Tribun Bogor
Abah Imang, penjual buah asal Bogor mendapat bantuan dari donatur.  

TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video memperlihatkan kisah perjuangan seorang kakek penjual buah keliling di Bogor, viral di media sosial.

Untuk berjualan, kakek bernama Abah Imang ini harus berjuang berjalan kaki menempuh jarak cukup jauh dari Ciawi menuju Stasiun Bogor.

Pilunya, di tempat tujuan Abah Imang mendapat nasib pilu.

Berjualan dari pagi sampai sore hari, dagangan belum laku.

Hingga akhirnya rezeki justru datang menghampirinya.

Baca juga: Viral, Kisah Pilu Pengantin Wanita di Malang Pengantin Prianya Meninggal 2 Hari Jelang Ngunduh Mantu

Senyum bahagia pun terpancar dari penjual buah bernama Abah Imang itu saat dihampiri seorang pria.

Diketahui Abah Imang ini adalah penjual buah keliling asal Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

Untuk berjualan biasanya Abah Imang jalan kaki menempuh jarak cukup jauh dari Ciawi menuju Stasiun Bogor.

Saat berjuang mencari nafkah, Abah Imang sering menahan lapar.

Kisah pilu penjual buah asal Bogor bernama Abah Imang pun mengetuk pintu hati donatur PING.

Walhasil para donatur sepakat untuk memberi bantuan ke Abah Imang.

Saat donatur datang ke rumah Abah Imang di Kampung Sukamanah, Kelurahan Bitung Sari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, kakek itu tengah merasakan sakit.

Melihat hal itu, donatur langsung membawa Abah Imang ke klinik kesehatan.

"Ketika kami datang, Abah Imang sedang merasakan sakit di tubuhnya namun beliau dan istri tak menyangka hari itu akan menerima rejeki yang menurut mereka besar," tulis akun medsos partnersingoodness, Jumat (13/12/2024).

"Abah Imang juga bisa memeriksakan kondisi tubuh beliau yang selama ini sering kali menahan rasa sakit," sambungnya.

Lebih lanjut, kebahagiaan Abah Imang semakin bertambah ketika tim donatur membawakan kalung emas yang disediakan untuk istri kakek penjual buah tersebut.

"Seuntai kalung emas juga menjadi hadiah terindah bagi istri Abah Imang. Belum pernah sebelumnya Istri beliau memakai emas di lehernya. Bahagia dan haru langsung terasa manakala istri Abah Imang berterimakasih dan memanjatkan doa," ungkapnya.

Tak hanya itu, Abah Imang juga diberi bantuan uang tunai senilai Rp 8 juta.

"Alhamdulillah senang. Ini rezeki," ungkap Abah Imang.

"Alhamdulillah, mudah-mudahan dimudahkan segala urusan, dipanjangkan umur, disehatkan rezekinya dilancarkan," sambungnya.

Baca juga: Kisah Pilu Penjual Sandal Ban di Jakarta Dagang hingga Malam Sepi Pembeli, Motivasinya Tuai Pujian

Kisah Abah Imang

Abah Imang tetap semangat mencari nafkah demi bisa tetap bertahan hidup.

Setiap harinya, ia harus berjalan berkilo-kilo meter sambil memikul dua keranjang berisi pisang.

Pilunya ia kuat berjalan tanpa alas kaki, sembari berjualan.

Kakek penjual pisang itu diketahui sedang keliling berjalan kaki dikawasan Jalan Merdeka, Kota Bogor.

"Dari kejauhan abah keliatan bingung karena hari sudah sore tapi pisang jualannya masih dua keranjang penuh," tulis narasi dalam video tersebut.

Saat ditemui, ternyata buah pisang yang dibawa Abah Imang masih utuh belum ada yang membelinya sejak pagi hingga sore.

"Karena tak kunjung ada yang beli abah mencoba keliling lagi tanpa menggunakan alas kaki," kata dia.

Ia pun kemudian sempat sedikit berbincang dan membeli buah pisang yang dijual Abah Iman.

"Abah tak berhenti berdoa karena kami mebeli dagangannya," sambungnya.

Semangat kakek penjual pisang ini nampak tak pernah luntur.

Peci hitam yang warnanya sudah mulai pudah, menjadi pelindung kepala Abah Iman dari terik panas dan hujan.

Dari wajahnya nampak tergambar jika ia merupakan sosok yang tegar dalam menjalani kehidupan.

Panasnya aspal jalanan, batu krikil hingga tajamnya duri, bukan menjadi penghalan Abah Iman dalam mencari nafkat dengan kerangjang pisangnya.

Telapak kakinya seolah sudah tak lagi rasa sakit demi saat berjuang mencari nafkah untuk keluarganya di rumah.

Ia pun kembali melanjutkan memikul keranjang pisangnya untuk berkeliling dengan harapan pulang membawa uang hasil jualannya.

"Diwaktu sudah sore hari abah masih harus berjalan kaki mencari rezeki tanpa alas kaki," kata dia.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Perjuangan Tak Sia-sia, Kisah Pilu Kakek Penjual Buah di Bogor Berbuah Manis Gara-gara Ini

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved