Konflik Suriah

Kekuasaan Bashar Al Assad di Suriah Runtuh, Israel Langsung Merangsek ke Dataran Tinggi Golan

Bashar Al Assad diketahui telah berkuasa dengan ayahnya di Suriah sejak tahun 1971.

Editor: Ravianto
wikipedia
Presiden Suriah, Bashar Al Assad. Assad dilaporkan kabur dari Suriah dan berada di Moskow setelah mendapat tawaran suaka dari Rusia. 

TRIBUNJABAR.ID, DAMASKUS - Pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al Assad runtuh setelah digulingkan oleh kelompok pemberontak pada hari Minggu (8/12/2024).

Bashar Al Assad diketahui telah berkuasa dengan ayahnya di Suriah sejak tahun 1971.

Setelah digulingkan, Assad dilaporkan kabur dari Suriah dan berada di Moskow setelah mendapat tawaran suaka dari Rusia.

Hal tersebut dilaporkan oleh kantor berita Rusia, Interfax pada hari Minggu (8/12/2024).

Tak sendiri, Assad dikabarkan kabur dari Suriah bersama keluarganya.

"Presiden al-Assad dari Suriah telah tiba di Moskow. Rusia telah memberi mereka (dia dan keluarganya) suaka atas dasar kemanusiaan," tulis Interfax, dikutip dari Al-Arabiya.

Baca juga: Pemerintahan Suriah Jatuh di Tangan Pemberontak, Negara Baru Dipimpin HTS Picu Kekhawatiran Regional

Pasca-runtuhnya kekuasaan Bashar al-Assad, Israel makin menggempur wilayah Suriah.

Beberapa jam setelah kekuasaan Bashar al-Assad runtuh, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa ia telah memerintahkan pasukan Israel untuk merebut zona penyangga di Dataran Tinggi Golan pada hari Minggu (8/12/2024).

Satu keluarga Suriah difoto sambil kibarkan bendera revolusi di luar benteng bersejarah Aleppo pada tanggal 5 Desember 2024, saat pasukan antipemerintah, yang dipimpin oleh kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS), merebut kota Hama di wilayah tengah Suriah, beberapa hari setelah merebut pusat komersial negara itu.
Satu keluarga Suriah difoto sambil kibarkan bendera revolusi di luar benteng bersejarah Aleppo pada tanggal 5 Desember 2024, saat pasukan antipemerintah, yang dipimpin oleh kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS), merebut kota Hama di wilayah tengah Suriah, beberapa hari setelah merebut pusat komersial negara itu. (OMAR HAJ KADOUR / AFP)

Klaim Netanyahu ini tepat setelah pengambilalihan Suriah oleh pemberontak dan melengserkan presiden Suriah Bashar Al-Assad.

Dengan ini, Netanyahu mengatakan bahwa perjanjian gencatan senjata tahun 1974 dengan Suriah telah runtuh.

Terutama ketika pemantau perang yang berbasis di Inggris mengatakan pasukan Suriah telah meninggalkan posisi mereka di provinsi Quneitra, yang sebagian terletak di dalam zona penyangga, pada hari Sabtu (7/12/2024).

Netanyahu kemudian mengatakan pihaknya berhasil merebut Dataran Tinggi Golan dan akan terus berpatroli di wilayah tersebut.

"Kami tidak akan membiarkan kekuatan musuh mana pun muncul di perbatasan kami," katanya, dikutip dari BBC.

Setelah mengklaim telah berhasil merebut Dataran Tinggi Golan, IDF meminta penduduk lima desa Suriah yang berada di zona penyangga untuk tetap berada di situ hingga adanya pemberitahuan lanjutan dari mereka.

Sebagai informasi, Dataran Tinggi Golan merupakan dataran tinggi berbatu yang terletak sekitar 60 km (40 mil) barat daya Damaskus.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved