ITB Bersama Yayasan Rehabilitasi Yakkum Kembangkan PCast untuk Kesejahteraan Disabilitas

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB mengembangkan Pressure Cast Socket (PCast) untuk disabilitas

Editor: Siti Fatimah
istimewa
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB dan Pusat Rehabilitasi Yakkum di Yogyakarta dalam program Pengabdian pada Masyarakat ITB tahun 2024 mengembangkan Pressure Cast Socket (PCast) sebagai alat bantu untuk membuat soket kaki palsu bawah lutut, khususnya dalam pembuatan cetakan plaster tungkai kaki sisa pasien amputasi dengan memanfaatkan tekanan air di dalam sebuah tangki silinder.  

“Sebelum memberikan bantuan, kami melakukan assessment dengan menyediakan konseling dan juga terapi otot bagi para penyandang disabilitas agar alat yang akan menopang kaki mereka tidak sekadar kosmetik, tetapi juga memiliki dampak kesehatan,” ujar Rita.

Program yang dinamai 1.000 Kaki Prostetik untuk penyandang disabilitas ini tidak hanya terbatas pada pemberian prostetik saja, mereka juga melakukan pemberdayaan bagi penyandang disabilitas melalui rehabilitasi berbasis masyarakat dan intstitusi.

Hal ini dimaksudkan agar para penyandang disabilitas bisa memenuhi kebutuhan juga menguatkan kemampuan mereka ketika kembali kepada masyarakat.

“Pemberdayaan dilakukan agar mereka bisa kembali memiliki kepercayaan diri untuk mobilitasnya, bekerja, kegiatan sehari-hari, sehingga mereka kembali produktif untuk menunjang kesejahteraannya bahkan ekonomi mereka bisa terpenuhi pasca amputasi,” imbuh Rita.

Menjangkau Disabilitas Seluruh Indonesia untuk Dampak yang Lebih Luas

Pengembangan PCast bukan hanya soal perangkat teknologi, tetapi juga soal menciptakan social return on investment (SROI) yang signifikan.

Dengan menekan biaya pembuatan soket prostetik dan mempermudah proses produksi, metode ini membuka peluang akses lebih luas bagi penyandang disabilitas.

Dalam hal ini Yakkum memiliki program pengembangan pusat-pusat atau hub pembuatan prostetik di seluruh Indonesia.

Sehingga kolaborasi ini tidak hanya berdampak mengubah kehidupan individu, tetapi juga memperbaiki perekonomian masyarakat secara keseluruhan.

“Program ini sudah kami lakukan sejak bulan Februari hingga bulan November 2024. Kami ingin menjadi bagian dalam upaya membuka akses yang luas bagi para penyandang disabilitas untuk mendapatkan kaki prostetik yang berkualitas dan terjangkau. Semoga kolaborasi ini bisa berdampak luas dan signifikan untuk para penyandang disabilitas,” kata Sandro.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved