Pilkada Jabar 2024
Menjelang Pencoblosan, KPID Jabar Ingatkan Warga untuk Mengakses Informasi dari Sumber Terpercaya
meskipun media sosial saat ini menduduki peringkat kedua dalam survei, yang paling dipercaya tetaplah media mainstream.
Penulis: Nappisah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Komisi Pemilihan Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat terus mengingatkan masyarakat untuk selalu mencari dan mengakses informasi dari sumber yang terpercaya, seperti lembaga penyiaran, guna menghindari penyebaran hoax.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua KPID Jawa Barat, Achmad Abdul Basith, berdasarkan hasil survei dari Litbang Kompas, yang menunjukkan bahwa lembaga penyiaran masih menjadi sumber informasi paling terpercaya bagi masyarakat, dibandingkan dengan platform lainnya.
Menurut Achmad, meskipun media sosial saat ini menduduki peringkat kedua dalam survei, yang paling dipercaya tetaplah media mainstream seperti televisi, radio, dan surat kabar.
Media sosial yang dikelola oleh media mainstream menjadi pilihan utama, karena pengelolanya jelas dan bertanggung jawab, sehingga apabila terjadi kesalahan informasi, klarifikasi dapat langsung diminta dari pihak yang berwenang.
"Lembaga penyiaran ini jelas, yang mengelola medianya jelas, alamat medianya juga jelas," ujar Achmad, dalam Ekspose Hasil Riset Tahun 2024 dengan tajuk ‘Presepsi Pemberitaan Penyiaran Pemilihan Kepala Daerah pada Stasiun Televisi Lokal di Jawa Barat’, Senin (25/11/2024).
KPID Jawa Barat juga menekankan pentingnya untuk terus mengawasi penyebaran informasi selama masa tenang Pilkada.
Achmad berharap masyarakat, khususnya mahasiswa, dapat turut terlibat dalam pengawasan isi siaran pada televisi dan radio untuk memastikan tidak ada media yang berpihak kepada pasangan calon tertentu.
“Hari ini sudah memasuki masa tenang, saya berharap teman-teman mahasiswa bisa terlibat dalam pengawasan isi siaran, ketika pilkada mohon dipantau untuk TV dan radio di tempatnya masing-masing, jangan sampai ada TV maupun radio yang menyebarkan keberpihakan kepada paslon- paslon tertentu,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Koordinator Bidang Kelembagaan KPID Jawa Barat, Roni Tabroni, yang mengingatkan bahwa media memainkan peran penting dalam demokrasi.
"Demokrasi tanpa media itu omong kosong," ujarnya.
Oleh karena itu, media harus memastikan konten yang disiarkan mendukung demokrasi, bukan sebaliknya.
Anggota Komisi 1 DPRD Jawa Barat, Rafael Situmorang, meminta kepada seluruh lembaga penyiaran di Jawa Barat untuk menjaga netralitas, agar Pilkada berjalan aman dan lancar.
"Saya sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan KPID selama ini, semoga ini bisa terus ditingkatkan untuk mewujudkan pilkada yang aman dan lancar di Jawa Barat," ujar Rafael. (*)
Jadi Gubernur Terpilih Jabar, Dedi Mulyadi Dapat Ucapan dari Paslon Lain: Ahmad Syaikhu-Ilham Belum |
![]() |
---|
Hasil Pilkada Jabar 2024, Rekapitulasi di Majalengka Disahkan, Dedi Mulyadi-Erwan & Eman-Dena Menang |
![]() |
---|
Pangandaran jadi Daerah dengan Partisipasi Terbanyak di Pilgub Jabar 2024 |
![]() |
---|
Hasil Rekapitulasi Pilkada 2024: Om Zein-Abang Ijo dan Dedi Mulyadi-Erwan Kuasai Purwakarta |
![]() |
---|
Lima Daerah di Jabar Berpotensi Menggugat Hasil Pilkada 2024 ke Mahkamah Konstitusi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.