Fakta-fakta Kasus Bullying Siswa SD di Subang, Pelaku Diduga Kakak Kelas, Alami Pendarahan di Otak
Siswa SD di Subang, Jawa Barat, berinisial AR (9) diduga menjadi korban perundungan atau bullying oleh tiga kakak kelasnya hingga koma di rumah sakit.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Siswa SD di Subang, Jawa Barat, berinisial AR (9) diduga menjadi korban perundungan atau bullying oleh tiga kakak kelasnya hingga koma di rumah sakit.
Korban merupakan siswa kelas 3 SDN Jayamukti, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Hingga saat ini, AR masih belum sadarkan diri di ICU anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang, Jawa Barat.
Berikut Tribunjabar.id rangkum fakta-fakta seputar kasus bullying yang menimpa AR.
1. Diduga dipalak kakak kelas
Keluarga korban, Sarti mengatakan bahwa korban sempat mengaku dipukul oleh tiga kakak kelasnya sebelum tidak sadarkan diri.
Ketiga kakak kelasnya itu masing-masing berinisial M, D, dan O, siswa kelas 4 dan kelas 5 di sekolah yang sama.
"Kejadiannya pas jam istirahat sekolah, AR dipalak oleh ketiga kakak kelasnya tersebut, namun AR tak mau memberikan uang yang diminta oleh ketiga kakak kelasnya tersebut, hingga akhirnya AR dipukuli," kata dia, Jumat (22/11/2024).
Baca juga: PILU, Kondisi Murid SD di Subang yang Dianiaya Kakak Kelas Makin Memburuk, Pendarahan di Otak
Pihak keluarga korban meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini.
"Saya minta diusut tuntas, karena ini menyangkut nyawa. Korban juga mengaku sering dipukuli baik di sekolah maupun saat mengaji," ucapnya.
2. Korban muntah-muntah
Sarti menuturkan, AR sempat mengeluh sakit hebat di bagian kepala dan disertai muntah-muntah.
"AR sempat mengeluh sakit di kepala hingga muntah-muntah," ucap Sarti.
3. Sekolah terlambat mengetahui
Kepala SDN Jayamukti, Kasim, mengungkapkan bahwa korban sempat masuk sekolah sebelum kondisinya memburuk.
Namun, pihak sekolah baru mengetahui adanya dugaan perundungan setelah AR koma dan dirawat intensif di RSUD Ciereng Subang.
"Kejadiannya, terjadi sekitar satu mingguan, itu pun Korban AR sempat masuk sekolah, dan tidak menunjukkan sakit atau apa tidak dan ketika di-bully pun tidak ada yang lapor ke pihak sekolah, makanya sekolah tidak tahu," ujarnya kepada awak media, Jumat (22/11/2024).
Kasim menjelaskan bahwa dugaan perundungan terhadap AR terjadi pada saat jam istirahat di luar lingkungan sekolah.
"Itu pun kejadiannya juga di luar sekolah, bukan di dalam," ungkap Kasim.
"Kalau ribut di sekolah, pasti ada anak yang lapor, ini mah total tidak ada laporan atau berita apapun," katanya melanjutkan.
4. Pendarahan di otak
Wakil Direktur Pelayanan Medik RSUD Subang, dr. Syamsu Riza menjelaskan bahwa korban masih belum sadarkan diri hingga Senin (25/11/2024) siang.
Baca juga: Siswa SD di Subang Koma di Rumah Sakit, Diduga Akibat Dianiaya 3 Kakak Kelasnya
"Pasien yang bernama ARO (9) hingga saat ini masih mengalami koma dan tidak sadarkan diri. Pasien sendiri masih dalam perawatan intensif di ruangan ICU anak," ujar Syamsu Riza.
Tim dokter masih menunggu perkembangan dan melakukan observasi di ruang ICU, hingga korban bisa sadarkan diri.
"Korban diketahui mengalami luka berupa pendarahan di otak yang menyebabkan kondisi koma," katanya.
5. Masih dalam penyelidikan
Kasus dugaan perundungan ini kini telah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Reskrim Polres Subang.
Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu melalui Kanit PPA Satreskrim Polres Subang, Aiptu Nenden Nurfatimah menegaskan kasus kekerasan yang dialami oleh Albi masih dalam proses penyelidikan.
"Kami masih menunggu hasil, pemeriksaan tim medis RSUD Subang,untuk memastikan luka yang dialami korban apakah benar akibat kekerasan," ucapnya.
Selain itu, sejumlah pihak juga sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
"Termasuk teman korban yang diduga melakukan kekerasan terhadap korban, pihak sekolah hingga keluarga, sudah kita mintai keterangan," katanya.
Kasus ini kata Nenden akan terus kita lakukan penyelidikan, untuk mengungkap kejadian yang sesungguhnya.
"Pihak keluarga korban juga sudah melaporkan kasus yang dialami korban ke Unit PPA Satreskrim Polres Subang dan akan terus kita tindak lanjuti," ungkapnya.
(Tribunjabar.id/Rheina, Ahya Nurdin)
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.
Pemkab Subang dan KPK Berkolaborasi Ciptakan Kepastian Hukum Dalam Tata Kelola Investasi dan Lahan |
![]() |
---|
Subang Menyimpan Potensi Gempa Bumi, Ditemukan Sesar Lokal Baru, Warga Diminta Waspada |
![]() |
---|
Anggota Polsek Pamanukan Subang Jual Beras SPHP, Bahkan Diantar Sampai Pintu Rumah Pembeli |
![]() |
---|
Pemkab Subang Tak Langsung Setuju Usulan Dedi soal Penghapusan Tunggakan PBB, Lakukan Langkah Ini |
![]() |
---|
Satnarkoba Polres Subang Ringkus 23 Tersangka Pengedar Narkoba, Ratusan Gram Sabu dan Ganja Disita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.