Polisi Tembak Polisi di Solok
Buntut Polisi Tembak Polisi di Solok, Anggota DPR RI Bilang Bukti Beking Tambang Makin Membahayakan
Anggota Komisi Energi DPR RI periode 2019-2024, Mulyanto menyebut keberadaan beking tambang ilegal kian membahayakan.
Mulyanto menyebut SIMBARA memang dibuat untuk meminimalisasi potensi kebocoran-kebocoran yang salah satunya disebabkan para penambang ilegal.
Ia mendukung keberadaan sistem pengawasan digital lintas Kementerian ini.
Namun demikian, tanpa ada lembaga khusus yang menangani perkara ini, menurut Mulyanto tambang ilegal akan tetap marak terjadi.
“Tapi kalau tidak ada satgas tambang ilegal yang powerfull akan sulit diberantas. Apalagi adanya beking aparat,” tandasnya.
Untuk diketahui kasus polisi tembak polisi ini terjadi di Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (22/11/2024),
Insiden tragis ini diduga terkait dengan konflik mengenai penanganan tambang ilegal galian C di wilayah itu.
Penembakan itu berawal dari tindakan tegas polisi terhadap penambang ilegal di Solok Selatan.(*)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
Ternyata AKP Dadang Ancam Tembak Polisi Lain usai Habisi AKP Ryanto Ulil: Awas ya kalau Nangkap Saya |
![]() |
---|
Setelah Dipastikan Dipecat, AKP Dadang Iskandar Pembunuh AKP Ryanto Ulil Siap-siap Dihukum Mati |
![]() |
---|
Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok, Anggota DPR RI Minta Kapolri Tindak Tegas Polisi Beking Tambang |
![]() |
---|
Setelah Polisi Tembak Polisi, Muncul Polisi Tembak Anggota Paskibra, Ketua MPR sampai Bilang Begini |
![]() |
---|
Ternyata Kapolres Solok Selatan Diselamatkan Ajudan dari Berondongan AKP Dadang, Kasurnya Bolong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.