Banjir di Bandung
Banjir di Dayeuhkolot Bandung, Rabu Baru Sebatas Lutut, Sabtu Sudah 1,5 Meter
Sebenarnya, banjir itu dari hari Selasa (19/11) cuma genangan air saja di jalan. Rabu (20/11) itu selutut, Kamis (21/11) sebetis
Penulis: Adi Ramadhan Pratama | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Banjir setinggi 1,5 meter merendam Kampung Bojong Asih, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung pada Sabtu (23/11/2024).
Salah satu warga Amiudin (34) menjelaskan, banjir di Dayeuhkolot ini dimulai saat debit air mulai naik dan merendam rumah warga pada Selasa (19/11).
Namun pada saat itu, debit air belum setinggi 1,5 meter.
"Sebenarnya, banjir itu dari hari Selasa (19/11). Itu cuma genangan air saja di jalan. Rabu (20/11) itu selutut, Kamis (21/11) sebetis kalau tidak salah," ujarnya kepada Tribun Jabar pada Sabtu (23/11/2024).
Dengan hujan yang terus mengguyur sepanjang hari pada Jumat (22/11), Amiudin mengatakan, ketinggian kembali mengalami peningkatan.
Dan barulah pada dini hari tadi, ketinggian mencapai 1,5 meter.
Baca juga: Hari Ini Banjir Kembali Mampir di Dayeuhkolot Bandung, Air Naik Sejak Tadi Malam
"Baru tadi subuh (hari ini) naik lagi jadi se-dada. Kira-kira ada yang paling dalam 1 sampai 1,5 meter-an," katanya.
Amiudin mengungkapkan, selain merendam pemukiman warga, banjir juga menutup akses jalan utama yang digunakan para penduduk Kampung Bojong Asih untuk beraktivitas sehari-hari.

"Awalnya masih bisa dilalui, soalnya masih sebetis. Tapi karena ini sudah sedada bahkan lebih, jadi tidak bisa dilalui. Kalau mau keluar rumah paling gantian ada perahu karet," katanya.
Senada dengan Amiudin, salah satu warga Saepuloh (51) mengatakan bahwa dirinya sangat bosan dengan banjir yang selalu merendam rumahnya saat hujan di daerahnya mengguyur.
Terlebih untuk saat ini, menurut Saepuloh semua RW di Kampung Bojong Asih, Daehyuokolot terkena dampak banjir.
Tercatat di Kampung Bojong Asih sendiri terdapat 14 RW dan semuanya terdampak banjir.
"Warga sudah bosan dengan banjir ini. Apalagi saya dari tahun 80-an banjir kaya gini. Jadi tidak ada perubahan masih. Jadi para calon bupati dan wakil bupati jangan hanya menarik suara dari masyarakat doang, coba tangani banjir dengan serius," ucapnya.
Di sisi lain Saepuloh mengungkapkan, warga di kampungnya sangat membutuhkan sembako dan alat transportasi untuk beraktivitas sehari-hari.
Terlebih untuk saat ini bantuan masih terbilang minim.
"Kondisi warga sebagian mengungsi, ada juga yang menetap. Yang menetap biasanya yang memiliki lantai dua."
"Yang tidak ada, biasanya mereka ngungsi ke titik pengungsian," ujarnya.(*)
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama
Ribuan Rumah di 8 Kecamatan di Bandung Terendam Banjir, Butuh 8 Polder untuk Atasi Banjir |
![]() |
---|
Warga Banjaran Bandung Dirikan Dapur Umum Pasca-banjir 2 Meter, Bahan Makanannya dari Mana? |
![]() |
---|
Buntut Banjir 3 Meter, Sungai di Citalugtug sampai Banjaran Bandung Akan Dipasang Tanggul |
![]() |
---|
Update Banjir 2 Meter di Banjaran: Ribuan Kepala Keluarga Butuh Baju, Makanan, Alat Tidur & Memasak |
![]() |
---|
Ratusan Rumah di 2 Desa di Banjaran Bandung Diterjang Banjir, Kampung Muara-Pengkolan Paling Parah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.