Nadiem Makarim Tak Gubris Surat Keluhan dari Gibran Rakabuming, Kini Wapres Ungkap Isi Tulisannya
Meski telah menyurati Nadiem, namun Gibran mengaku tidak mendapatkan tanggapan dari Kemendikbudristek.
TRIBUNJABAR.ID - Gibran Rakabuming Raka ternyata pernah menyurati Menteri Pendidikan era Jokowi, Nadiem Makarim.
Isi surat yang dilayangkan Gibran Rakabuming semasa menjabat Wali Kota Solo adalah terkait sistem pendidikan.
Hal itu disampaikan langsung oleh Gibran Rakabuming Raka yang kini menjabat Wakil Presiden Indonesia.
Putra sulung Joko Widodo ini mengaku sempat menyurati Nadiem Makarim untuk membahas pendidikan di Kota Solo.
Baca juga: Ini Arti Gestur Pesawat Terbang yang Ditampilkan Paslon ASIH Saat Debat Pilgub Jabar
Meski telah menyurati Nadiem, namun Gibran mengaku tidak mendapatkan tanggapan dari Kemendikbudristek.
Dalam surat tersebut terdapat sejumlah keluhan mengenai kebijakan pendidikan.
Surat tersebut ditampilkan Gibran pada Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Hotel Sheraton Gandaria, Jakarta, Senin (11/11/2024).
Surat berkop Pemerintah Kota Solo itu bertanggal 16 Juli 2024.
Baca juga: Jeje-Ronal Tutup Debat Pilgub Jabar dengan Tingkah Lucu hingga Disambut Riuh Pendukung
"Ini adalah surat yang saya kirim waktu saya masih jadi Wali Kota. Saya kirim surat ini ke Pak Menteri Pendidikan namun kemarin saya cek ke Pak Sekda dan Kepala Dinas yang ada di Solo, surat ini belum mendapat tanggapan,"
"Surat ini isinya adalah keluhan-keluhan saya sebagai Wali Kota, ya mengenai, tadi sudah dibahas Pak Menteri, mengenai masalah zonasi, masalah program Merdeka Belajar, masalah pengawas sekolah, masalah ujian nasional," ujar Gibran.
Kini setelah menjabat sebagai Wapres, Gibran mengaku langsung berkoordinasi dengan Mendikdasmen Abdul Mu'ti.
Baca juga: Cagub Jabar Acep Adang Ruhiat Soroti Masalah Pendidikan, Sebut Akan Benahi Ketimpangan Sekolah
Keduanya berkoordinasi saat Retreat Kabinet Merah Putih di Magelang.
Masalah yang menjadi sorotan Gibran adalah terkait zonasi.
"Ada provinsi tempat-tempat yang kelebihan guru, ada provinsi tempat-tempat yang kekurangan guru. Ini nanti tentunya menjadi PR untuk Pak Menteri. Jadi zonasi sekali lagi ini program yang baik, tapi mungkin belum bisa diterapkan di semua wilayah," tutur Gibran.
Baca juga: Dedi Mulyadi Sebut Debat Ajang Menguji Pemikiran Otentik Pemimpin, Bukan Baca Teks
Permasalahan zonasi, menurut Gibran, selama ini terus berulang.
Prabowo Akan Bentuk Kementerian Baru, Perubahan Nama dari Badan Penyelenggara Haji |
![]() |
---|
Kiesha Alvaro Anak Pasha Ungu Pamer Surat Tilang, Sebut Tak Semua Anak Anggota DPR Suka Suap |
![]() |
---|
Lisa Mariana Ungkap Sosok Suaminya Doris Setiawan, Berdalih Soal Sosok Ayah Kandung Asli Anaknya |
![]() |
---|
Sosok Immanuel Ebenezer, Wamenaker Eks Relawan Jokowi yang Ditangkap KPK, Hartanya Rp 17 Miliar |
![]() |
---|
Potret Cucu Bung Hatta Pakai Kain Slobog, Ungkap Pernyataan Mengejutkan Kritik Presiden dan Wakilnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.