Pilkada Jawa Barat

Dedi Mulyadi Sebut Debat Ajang Menguji Pemikiran Otentik Pemimpin, Bukan Baca Teks 

Dedi Mulyadi menyebut debat merupakan ajang untuk menguji kemampuan berpikir otentik dari calon pemimpin.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
tribunjabar.id / Nazmi Abdurrahman
Calon gubernur dan wakil gubernur Jabar nomor urut empat, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan, saat debat publik jelang Pilkada Jabar di Graha Sanusi Unpad, Bandung, Senin (11/11/2024) malam. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dedi Mulyadi menyebut debat merupakan ajang untuk menguji kemampuan berpikir otentik dari calon pemimpin.

Sebelumnya, hampir semua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar, membawa secarik kertas berisi catatan saat debat publik pertama Pilkada Jabar 2024, di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, bandung, Senin (11/11/2024) malam. 

"Paling utama dari debat itu adalah menguji pemimpin agar berpikir otentik yang disampaikan kepada publik, bukan bacaan yang ada di rumah, karena kalau ujian kan tidak boleh baca," ujar Dedi Mulyadi saat ditemui setelah acara debat.

Baca juga: ASIH Ungkap Program Unggulan untuk Majukan Jawa Barat, Akan Kolabosasi dengan Pemerintah Pusat

Menurutnya, debat itu adalah menguji kemampuan pasangan calon mengartikulasikan materi ke dalam ucapan yang bisa diterima dan dipahami publik. 

"Kemudian yang berikutnya adalah bahwa debat itu artikulasi gagasan personal pemimpin, bukan membawa barang kemudian dibaca di mimbar," katanya.

Menurutnya, pemimpin itu harus kaya gagasan.

Baca juga: Cagub Dedi Mulyadi Ungkap Sempat Terjebak Kemacetan di Tol Cipularang karena Kecelakaan Beruntun

"Ingat bahwa kita ini bukan pelaksana teknis, sehingga kita dipilih menjadi gubernur yang harus melahirkan gagasan-gagasan besar yang itu diterjemahkan secara teknis atau perangkat pemerintah," ucapnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved