Berita Viral

Viral Lulusan SMK Tak Bisa Perkalian Lamar Pelatihan Jadi Pegawai Magang ke Jepang, Netizen Prihatin

Sebuah video wawancara pria dengan lulusan SMK calon peserta pelatihan jadi pegawai magang ke Jepang tak bisa jawab perkalian dasar, viral di medsos

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Kolase Instagram @undercover.id
Viral, Lulusan SMK Tak Bisa Jawab Perkalian Saat Lamar Pelatihan Jadi Pegawai Magang ke Jepang, Netizen Prihatin 

Kemudian HRD juga memaparkan tes di hari pertama adalah pelajaran Matematika dasar.

Setelah tes pelajaran, kemudian tes fisik hingga kesehatan.

Kemudian dilanjutkan dengan wawancara dari pihak penerima kerja dari Jepang, WNI yang bekerja di Jepang dan dari pihak kementerian ketenagakerjaan.

Dengan proses pendaftaran panjang tersebut, oleh karena itu sang HDR mengingatkan pentingnya seleksi tersebut.

Dalam narasi video tersebut, dituliskan agar video kasus lulusan SMK tak bisa jawab perkalian dasar saat wawancara hendak jadi calon peserta pegawai magang ke Jepang itu sebagai pelajaran.

“Semoga video ini sampai ke pendidik, sampai menteri sebagai pertimbangan pembuat kebijaka,” tulis dalam narasi video viral tersebut.

Kini, video kejadian lulusan SMK calon peserta pegawai magang ke Jepang yang tak bisa jawab perkalian dasar itu viral dan menyita perhatian warganet.

Tak sedikit warganet yang prihatin dengan kualitas pendidikan SDM di Indonesia.

Sejumlah warganet menilai perkalian dasar yang ditanyakan HRD tersebut masih perkalian dasar di tingkat SD dan SMP.

Ada juga warganet yang mengkritisi sistem pendidikan yang belakangan ini jadi sorotan.

Berikut beragam komentar warganet.

“Pendidik itu cuma ikutin aturan. Ngajar itu susah di zaman sekarang, kalo dulu guru boleh paksa anak belajar sampai betul2 bisa. Kalo skrg??? Pasti bilangnya “jangan dipaksa, kemampuan anak kan beda2”. Bingung kan???”

“Mohon maaf bapak.... Tolong ingatkan juga kepada keluarga terutama orang tua...jangan cuma minta pendidikan dan pemerintah saja yg disuruh bebenah...karena sbnrnya dasar utama adalah keluarga , bagaimana keluarga bisa mendidik anak paling tidak jam belajar dan penggunaan gawai.. serius kurikulum semuanya ada plus minusnya....tetapi jangan dikambinghitamkan..sebaik apapun pendidikan di sekolah”

“Aku bangga lulusan kurikulum voc, salah dikit di geplak penggaris”

“kebijakan zonasi, gaada UN, wajib naik kelas, bikin bobrokkk semuanya. ditambah dikit2 guru negur diviralin dipidanain, bikin makin ga karuan”

“kan udah pernah dibilang, bukan lapangan kerja yg ga ada tp sdm yg tersedia yg tidak siap diserap…”

“Mungkin dia ga tau 1 meter itu berapa CM”

“Sesuai pisan. Ponakan ku yg anak SMA dan SMP ga lancar perkalian di bawah 10. Ya Allaah... mau nangis,” tulis beragam komentar warganet.

#BeritaViral

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved